(chapter) My Antifans is My Wife 11


Author : Mheliya_sonelf

Genre : chapter

Main cast : Im yoona as Yoona SNSD , Lee Donghae as Donghae Suju , Choi Minho SHINee as Choi Minho

Other cast : All member Suju and SNSD

Rating : PG 15

Tittle    : My Antifans is My Wife

Note : wah ngga kerasa udah part 11, berarti selanjutnya adalah part akhir.. maaf ya aku updatenya lama.. oh iya jangan lupa Pyro vote our beloved YoonHae.. YoonHae Jjang !!

HAPPY READING …

Summary :

Im Yoona adalah salah satu anggota Girl Band terkenal di Korea Girl Generation atau yang lebih dikenal dengan SNSD dan Lee Donghae adalah salah satu anggota Boy Band yang juga terkenal di Korea yaitu Super Junior. Keduanya saling membenci satu sama lain, bahkan Yoona sudah mengkategorikan dirinya menjadi AntiFans Lee Donghae. Namun semua berubah ketika mereka saling jatuh cinta dan hal itu membuat Yoona menghilang tanpa jejak, apakah yang terjadi pada Yoona dan bagaimana Donghae bisa bertemu Yoona kembali ? ikutin ceritanya ya… gumawo reader ^_^

***

Gadis itu terus saja berlari menyusuri jalan. Seolah tenaganya tak akan habis dia pun semakin mengencangkan larinya. Wajahnya terlihat pucat, pikirannya kacau bahkan dia bersikap acuh pada orang yang ditabraknya. Dia terus berlari sampai langkahnya terhenti pada sebuah taman yang sepi. Dengan langkah gontai dia pun duduk disalah satu bangku taman.

“mengapa aku bisa sebodoh itu” gumamnya pada diri sendiri. Tangannya masih menggenggam I-Phone yang sedari tadi dia bawa. Tangisnya pecah ketika melihat objek yang membuat perasaannya sesak.

“harusnya aku sadar kau masih mencintainya!” dia terus merutuki dirinya sambil sesekali sesenggukan karena terlalu banyak menangis. Tiba-tiba tangisnya terhenti. Ada sebuah tangan yang mengulurkan sebuah sapu tangan untuknya.

“berhenti menangis” ucap orang itu. Yoona pun mengangkat wajahnya. Matanya membulat ketika menyadari siapa orang itu.

“Minho ” ucap Yoona nyaris seperti bisikan. Minho pun tersenyum lalu duduk disebelah Yoona. Sejenak suasana hening seketika, baik Yoona maupun Minho sama-sama terlarut dengan pikiran mereka masing-masing.

“emm.. aku” ucap Yoona memecah keheningan.

“aku tahu, noona sudah ingat semuanya kan?” potong Minho. Yoona mengangguk tak berani menatap Minho dia terus saja menunduk.

“maafkan aku noona.. aku sudah membuatmu menjadi seorang Ji Hyun, aku memang egois” ucap Minho, tangannya dia gunakan untuk menutup wajahnya. Minho menangis didepan Yoona, hal ini tentu saja membuat Yoona terenyuh.

“aku mencintaimu noona, tidak bisakah kau melihatku, hanya sekali ini tengok aku. Donghae hyung tidak mencintaimu. Harusnya kau memilih orang yang mencintaimu. Dan tidak bisakah kau tetap menjadi Ji Hyun-ku tetap berada disisiku noona, semua tidak percaya padaku. Bahkan Siwon hyung menganggapku orang jahat. Hanya noona harapanku. Hanya noona yang mampu membuat ku tenang ku mohon tetap menjadi Ji Hyunku” ucap Minho panjang lebar. Yoona semakin terenyuh. Air matanya menerobos keluar. Bibirnya terasa kelu untuk mengucapkan sesuatu. Minho yang melihat Yoona menangis pun segera memeluk tubuh ramping Yoona. Membiarkan gadis yang dia cintai mengeluarkan perasaannya. Membiarkan gadis itu menangisi orang lain bukan dirinya.

“jangan menangis noona” ucap Minho sambil sesekali mengusap rambut halus Yoona.

“aku sangat mencintainya tapi..” ucap Yoona sesenggukan. Minho semakin mengeratkan pelukannya.

“lupakan dia noona, hidup bahagia bersamaku” ucap Minho.

***

“dimana Yoona ?” teriak Donghae, suaranya begitu menggema di Dorm SNSD. Perbuatan Donghae tentu saja membuat semua member SNSD menatap tajam kearahnya. Donghae yang menyadari hal itu segera membungkam mulutnya. Dia tahu, dia mengerti, pasti mereka semua marah padanya, marah karna perbuatannya. Sedetik kemudian, Jessica bangkit dari tempatnya menghampiri pria itu lalu.. Plakk tangan mungilnya mendarat mulus dipipi Donghae. Ini adalah kali kedua dia menampar Donghae, dan kalian pasti tahu penyebabnya.

“aku benar-benar kecewa padamu Donghae oppa” lirihnya. Mata coklat itu memanas, bening air mata mengalir dari sudut matanya membuat Donghae semakin terdiam. Yuri kemudian ikut bangkit dan menenangkan Jessica yang semakin menangis. Perasaanya begitu kacau, mengingat kejadian buruk menimpa dongsaeng kesayangannya.

“maaf, aku tahu ini memang tidak cukup. Aku mengecewakan kalian, menyakiti Yoona-ku. Aku akan menerima jika kalian membenciku tapi ku mohon beritahu aku dimana dia?”. Donghae menangis, dadanya sesak, dia terus saja merutuki kebodohannya. Kebodohan yang akan membuat dirinya kehilangan Yoona lagi.

“aku akan membantumu oppa, bukankah aku pernah berjanji. Tapi semua keputusan ada ditangan Yoona, dialah yang menjadi algojo saat ini. Aku akan berusaha menenangkannya. Tapi sampai saat ini dia belum memberi kabar pada kami” ucap Taeyeon panjang lebar. Donghae begitu tertegun, dia tidak menyangka Taeyeon masih ingin membantunya. Setelah apa yang telah dia lakukan menyakiti dongsaengnya.

“apa yang kau katakan Taeng, cih aku sungguh tidak sudi membantunya” pekik Soo yang tidak terima ucapan Taeyeon.

“diam kau Soo!, jangan karena disini yang terlihat Donghae oppa yang bersalah kau mau mengintimidasinya. Ini masalahnya dengan Yoona kita tidak boleh ikut campur” Sunny mengelus pelan bahu Soo yang bergetar. Sedetik kemudian Soo menutup mukanya dengan kedua tangannya. Soo, gadis itu menangis. Dia sungguh merasakan penderitaan Yoona.

“aku hanya tidak mengerti, mengapa ? mengapa gadis itu yang harus menderita sebegitu sulit seperti ini, aku hanya merasa tidak berguna sebagai eonnie- yang tidak bisa melindunginya” ucap Soo sesenggukan. Donghae terenyuh, tidak hanya Donghae, semua member Suju dan SNSD yang baru tiba pun merasa terenyuh dengan ucapan Soo.

“sudahlah eonnie.. aku yakin pasti Yoona eonnie sangat kuat, yang pasti kita harus membantunya, menguatkannya” Seohyun memeluk Soo yang masih saja menangis.

“aku berjanji, aku akan menyelesaikan ini semua” ucap Donghae.

***

Berkali-kali pria paruh baya itu menghela nafasnya. Menatap foto yang berada dalam genggamannya. Sedetik kemudian senyum sinis tersungging dibibirnya.

“kurasa kita harus membuat Netizens beranggapan bahwa Donghae dan Eun Soo memang menjalin hubungan” ucapnya menatap ke semua orang yang berada dalam ruangan itu.

“apa kau gila hyung ? Donghae sudah menikah dengan Yoona, apa kau ingin membuat hubungan mereka semakin berantakan?” pekik Leeteuk yang tidak terima keputusan Lee Soo Man.

“lalu, apa kau ingin Super Junior perlahan-lahan hancur, ini yang kau mau ? karir yang kalian telah mulai dari awal, hancur hanya karna selembar foto menjijikan ini!” bentaknya. Mata Lee Soo Man memerah. Donghae yang merasa sebagai objek penyebab pertengkaran itu semakin merasa bersalah.

“aku.. akan menjelaskan semuanya, bahwa itu hanya kecelakaan ku mohon jangan paksa aku untuk mengakui jika aku berpacaran dengan Eun Soo, aku tidak ingin semakin menyakiti Yoona” ucap Donghae. Mata teduhnya menatap mata Lee Soo Man yang memerah karena menahan emosinya. Kemudian senyum tipis tersungging dibibirnya.

“baiklah kita adakan konferensi pers lusa”

***

Gadis itu menatap kosong keluar jendela kamarnya. Bening air mata terus saja mengalir menganak sungai dipipinya. Minho yang mendapati bahwa gadis itu sedang melamun perlahan menghampirinya.

“kau baik-baik saja noona?” hening, tidak ada jawaban, hanya suara gemuruh angin yang memekakan telinganya. Minho tau apa yang terjadi, dia memilih diam sampai Yoona mau berbicara padanya.

1 jam

2 jam

Dering I-phone Yoona memecah keheningan. Yoona menatap sendu kelayar I-phonenya, terlihat jelas nama Appa-nya terpampang. Kemudian dia memilih untuk meletakan I-phone itu kembali. Tidak ada niatan sedikit pun untuk mengangkat panggilan itu. Entah sudah berapa puluh miscall dan sms di I-phonenya itu. ‘maafkan aku Appa’ batinya.

***

“kau sungguh keterlaluan Hae-ya” wanita paruh baya itu terus saja meluapkan emosinya, kepada pria tampan dihadapannya. Matanya memandang nanar pria itu. Dalam hati dia sungguh tidak menyangka, anak kebanggaannya. Anak lelaki yang selalu dia banggakan berbuat hal yang begitu menjijikan sekali. Sementara pria paruh baya disamping wanita itu hanya menunduk. Dia tidak mampu meluapkan amarahnya sama sekali, seperti yang dilakukan wanita disampingnya. Pikirannya melayang, memikirkan gadis cantik yang begitu dia rindukan. Gadis cantik yang telah menghilang bagai ditelan bumi.

“maafkan aku Umma, aku sungguh minta maaf” suara parau Donghae memecah keheningan. Perlahan dia bangkit dari tempatnya lalu bersujud dihadapan wanita dan pria paruh baya itu. Lee hyungwan, wanita paruh baya itu bangkit lalu memeluk putranya sangat erat. Dia tahu selama ini putranya menanggung beban yang teramat berat sendirian.

“maafkan Umma, Hae-ya seharusnya Umma tahu jika kalian tidak saling mencintai. Seharusnya Umma dan Ahjjusi tidak memaksamu menikah dengan Yoona. Pasti hal ini tidak akan pernah terjadi” ucapnya. Donghae menggeleng pelan. Ummanya selalu saja meminta maaf padanya, meminta maaf tanpa berbuat kesalahan padanya. Kemudian Donghae melepas pelukan Ummanya lalu menatap sendu wajah Ummanya.

“harusnya aku yang meminta maaf Umma, aku telah mengecewakanmu” ucap Donghae (lagi). Kini matanya beralih pada pria paruh baya yang tengah menatapnya.

“Appa juga minta maaf padamu Hae-ya, seharusnya Appa tidak memaksa Yoona menikah denganmu, aku sungguh tidak menyangka akan jadi seperti ini, aku benar-benar Appa yang kejam. Tapi aku janji setelah Yoona kembali. aku akan membiarkan kalian berpisah” ucap pria paruh baya itu. Donghae terkejut, ucapan yang terlontar dari ayah mertuanya begitu menohoknya. Rasa sesak pun menyergap.

“a..apa yang Appa ka..takan aku tidak-”

“kau tidak perlu berbohong lagi, aku tau kau melakukan ini karna mencintai gadis itu kan. Setelah kalian bercerai aku akan membawa Yoona kembali ke Paris”. Donghae terdiam, bibirnya terasa kelu. Dia ingin mengelak, tapi jika dia melakukannya dia akan semakin menyakiti Yoona. Hanya kebahagiaan gadis itu yang dia inginkan. Dan dia sadar betul jika gadis itu bersamanya, akan ada banyak air mata yang keluar. ‘baiklah jika ini yang terbaik aku akan menceraikanmu Yoongie’ batinya.

***

Suasana riuh para Netizens kini menggema diruangan besar itu, tidak sedikit kamera yang sudah mulai stand by merekam hal yang akan terjadi. Sementara didepan mereka duduk beberapa orang laki-laki. Lee Soo Man, dia yang membuka percakapan itu. Berusaha untuk mengklarifikasikan apa yang terjadi.

“baiklah jika ada yang kalian ingin tanyakan menyangkut masalah ini kami persilahkan” ucapnya. salah satu wartawan berdiri dan mulai bertanya.

“jadi apa hubungan Donghae-ssi dan Son Eun Soo-ssi ? mengapa foto itu bisa tersebar ?”. Donghae tersenyum tipis, tangannya bergetar memegang mic itu. Perlahan dia menarik nafas panjangnya.

“aku dan Eun Soo hanya berhubungan sebatas partner kerja, dan mengapa foto itu tersebar kurasa hanya ulah segelintir orang yang ingin melihatku hancur” jawab Donghae. Kemudian wartawan lainnya mulai bertanya.

“benarkah ? tapi aku merasa jika kau memang mencintai Eun Soo-ssi kalian pasangan serasi”. Deg ! jantung Donghae berdetak cepat. Perasaan takut mulai menjalar dihatinya. Dia takut, bukan takut karena jawabannya salah, bukan. Dia takut jika diluar sana Yoona melihat konferensi pers ini. Mendengar wartawan itu mengatakan bahwa dirinya dan Eun Soo adalah pasangan yang serasi.

“apa yang kau katakan, sudah kubilang aku dan dia hanya berteman karena pekerjaan. Hubungan kami tidak lebih” pekiknya. Leeteuk yang sedari tadi terdiam segera mengelus pelan bahu Donghae agar dia tenang.

“mengapa kau terlihat marah, itu pasti terbukti kalau kalian memiliki hubungan!” pekik wartawan itu tidak mau kalah. ‘jangan seperti ini Hae-ah kau harus tenang, jangan semakin mengundang masalah’ bisik Leeteuk. Donghae mengangguk perlahan.

“maafkan aku, aku terlalu terbawa emosi. Saat ini aku tengah menjalin hubungan dengan seorang gadis. Dia gadis yang aku  cintai, mana mungkin aku berpacaran dengan Eun Soo” ucap Donghae mantap. Leeteuk membulatkan matanya. Dia sungguh tidak mengerti apa yang dipikirkan Donghae.

“benarkah siapa?, apa itu Yoona-ssi?” tanya wartawan lainnya. Donghae terkejut ketika nama Yoona disebut. Kemudian dia tersenyum tipis. Lee Soo Man segera bangkit untuk mengakhiri konferensi pers ini.

“baiklah sekian dari penjelasan Donghae tadi. Sekali lagi akan kuluruskan bahwa foto itu tersebar hanya ulah segelintir orang yang ingin menghancurkan Donghae, dan hubungan Donghae dan Eun Soo hanya sebatas teman karena Donghae sendiri tengah menjalin hubungan dengan gadis lain terima kasih untuk waktunya”

***

Gadis itu tersenyum tipis memandang pria tampan dihadapannya. Sementara pria dihadapannya tahu bahwa tatapan mata gadis itu begitu kosong. Kemudian dia menyesapi secangkir the dihadapannya.

“lusa kita akan berangkat ke Italia noona” ucapnya pada gadis dihadapannya. Tatapan mata gadis itu semakin sayu mendengar ucapan pria itu. Minho, dia tahu Yoona masih berat meninggalkan Seoul. Tempat kelahirannya, sekaligus tempat dimana cintanya kini berada. Tapi dia tidak patah semangat, keinginannya memiliki gadis itu seutuhnya membuatnya semakin kuat untuk membawa gadis itu pergi jauh meninggalkan semua kehidupannya.

“bisakah kau membiarkan ku sendiri terlebih dahulu Minho-ya”

“tapi noona beberapa hari ini kau selalu menyendiri, tidak bosan kah?”. Yoona menggeleng. Matanya kembali menatap kearah jendela. Kini hujan turun begitu derasnya. Seolah langit tengah menumpahkan kesedihannya, sama seperti yang dia rasakan. Minho mendesah kesal, tapi meskipun begitu dia tetap memilih untuk membiarkan Yoona sendirian. Kini kamar itu kembali hening. Yoona meneteskan air matanya lagi, seolah air matanya tidak akan pernah habis. Perlahan tangisan Yoona semakin terisak.

“aku merindukan mu Donghae oppa” lirihnya. Dia terus saja merutuki kelemahannya yang tidak bisa sekalipun membenci Donghae seperti saat dulu dia selalu bermusuhan dengan Donghae. Dia sadar rasa bencinya pada Donghae kini telah memudar dan menjadikan rasa cinta yang teramat dalam untuk pria itu.

“sampai kapan aku seperti ini?” bisiknya sendiri. Yoona begitu terlarut dengan pikirannya sampai dia tidak menyadari sepasang mata memandang sendu kearahnya. Perasaan sesak menyergap pemilik mata tersebut. Sedetik kemudian tangannya sudah beralih pada I-phone digenggamannya.

“halo” sebuah suar disebrang terdengar.

“hallo, Eun Soo-ssi”

“ne, ada apa ?”

“bisakah kita bertemu?”

“baiklah pukul 3 KST oke”

“oke” flip, Minho mengakhiri sambungannya. Kemudian dia memejamkan matanya, menghembuskan nafasnya kasar. Kemudian matanya kembali terbuka. Memerah itulah yang terlihat. Dia mengangguk seolah membuatnya semakin mantap.

***

“jadi apa yang membuatmu ingin menemuiku?” tanya Eun Soo tanpa basa-basi. Minho menghembuskan nafasnya lagi. Dia menatap kearah luar jendela, untung saja dia memilih tempat yang bisa langsung menatap pemandangan dari luar.

“aku akan mengakhiri semua ini” ucap Minho. Eun Soo terkejut dengan yang dikatakan Minho.

“apa maksudmu?” tanya gadis itu. Meskipun dia tahu maksud Minho sebenarnya, hanya saja dia masih tidak mengerti mengapa pria itu memilih ini smeua.

“aku benar-benar tidak sanggup melihatnya menangis, aku merasa akulah orang yang paling kejam membiarkan orang yang kucintai menangis”

“cih, kau benar-benar lemah. Baru melihatnya menangis saja sudah lemah, bukankah kau bilang ingin memilikinya, lalu mengapa kau sekarang menyerah begitu saja!” pekik Eun Soo. Kesabarannya mulai habis mendengar penjelasan Minho. Sungguh dia benar-benar tidak terima dengan keputusan Minho. Karena dia sedikit lagi sudah bisa menggapai Donghae, tapi Minho malah akan membuatnya menjauh dari Donghae lagi.

“aku memang lemah ! aku tahu tapi, aku masih punya hati nurani. Apa kau yakin setelah Donghae hyung bersamamu dia akan bahagia? Kau salah dia tidak akan pernah bahagia, karena kebahagiaannya adalah Yoona noona”

“persetan dengan bahagia. Aku pasti bisa memberikan hal yang lebih ketimbang hal yang diberikan Yoona”

“baiklah jika itu maumu, akulah orang pertama yang akan menghancurkanmu, jika kau berani menghancurkan kebahagiaan mereka”

“apa yang kau katakan! Aku menghancurkan! Siapa yang kau bilang menghancurkan Minho-ssi! Bukankah itu yang kau lakukan!” mereka terus saja berteriak tanpa menghiraukan pandangan seluruh pengunjung yang menatap kearah mereka.

“aku akan membuat mereka kembali bersatu, dan kupastikan kau akan menyesal telah menentangku” pekik Minho lalu meninggalkan Eun Soo yang masih saja menahan amarahnya.

“arrrgghh bodoh!” pekiknya lalu ikut meninggalkan tempat itu.

***

Donghae membeku, ditangannya menggenggam map yang tadi diberikan ayah mertuanya. Matanya memandang kosong. Terlihat Eunhyuk, Shindong, Kyuhyun, Sungmin sedang tertawa menonton acara komedi ditelevisi, tapi berbeda dengannya. Dia hanya terdiam, seolah raganya telah lepas entah kemana. Eunhyuk menoleh menyadari bahwa tidak ada suara Donghae sama sekali. Nafasnya tercekat ketika melihat Donghae dengan pandangan kosongnya. Matanya kemudian beralih pada map yang dipegang Donghae.

“apa itu?” tanyanya sambil mengambil map itu dari tangan Donghae yang tengah lengah.

“SURAT PERCERAIAN” pekiknya. Membuat Shindong, Kyuhyun dan Sungmin tidak ketinggalan Donghae terkejut.

“apa yang kau lakukan, cepat kembalikan!” ucap Donghae seraya merebut map itu.

“jelaskan padaku apa yang terjadi Donghae ?” Eunhyuk menatap tajam kearah dongsaengnya itu. Donghae terdiam, sedetik kemudian matanya mulai memerah.

“aku akan bercerai” ucapnya lirih. Sementara yang lain menatap Donghae dengan iba.

“mengapa bisa hyung, apa Yoona yang memberikan ini?” tanya Kyuhyun. Donghae menggeleng. Dia mendongakan kepala berusaha menahan air mata yang akan terjatuh.

“Ayah mertuaku yang memberikannya”

“Apa?!”

***

Jessica mengernyitkan dahinya ketika melihat Yuri dan Soo Young telah berpakaian begitu rapih.

“kalian mau kemana ?” tanyanya. Yuri tersenyum lalu menggenggam tanga Jessica.

“aku akan membeli makan dengan Soo Young, kau mau menitip” jawab Yuri. Jessica semakin bingung. Sikap aneh Yuri, jika mereka hanya ingin membeli makanan mengapa gadis itu harus menggenggam tangannya.

“ah tidak, kalau begitu hati-hati”

“baiklah kami pergi”

***

“benarkah ini rumahnya?” tanya Soo yang tampak ragu. Terlihat Yuri terus saja membolak-balikan kertas digenggamannya.

“Anhevia no.4 setauku ini memang rumahnya, hanya rumah ini yang bernomor 4 dijalan Anchevia” jawab Yuri. Soo mengangguk lalu menekan bel pintu itu. Hampir 5 menit pintu itu baru terbuka. Munculah seorang gadis dari balik pintu itu.

“ada apa ?” tanya gadis itu dengan nada dingin. Yuri dan Soo mendengus, sungguh tidak sopan.

“aish tidak bisakah kau menyuruh kami masuk terlebih dahulu?” tanya Soo. Eun Soo gadis itu kembali mendengus. Dia menyurh kedua tamunya masuk.

“jadi apa tujuan kalian kesini?”

“aku hanya ingin kau berhenti menganggu rumah tangga Donghae dan Yoona” ucap Yuri. Eun Soo tersenyum sinis.

“apa?! Menganggu, bukankah memang Yoona yang tidak bisa menjadi istri yang baik bagi Donghae oppa sehingga dia lebih memilihku” ucap Eun Soo.

“berhenti! Cukup kesabaranku sudah habis menghadapimu, kau jika masih berani menyentuh seujung saja kebahagiaan mereka aku tidak akan segan membunuhmu” ancam Soo.

“kau fikir aku takut heh!, cih wanita sepertimu hanya bisa berucap tanpa bisa berbuat”

“baiklah Eun Soo, kau sudah membuat kami marah, cepat kalian masuk” perintah Yuri menyuruh beberapa orang masuk. Beberapa orang berpakaian tegap menerobos masuk lalu menggenggam kedua lengan Eun Soo.

“Ya!! Apa yang kau laukan hei!” pekik Eun Soo sambil berusaha untuk meronta.

“sudah ku bilang, jika kau membantah aku akan membunuhmu, tidak maksudku mereka yang akan membunuhmu?!”

“oh, jadi kalian main kekerasan. Baik aku tidak akan takut”

“sekarang bawa dia ke gudang yang sudah kuberitahu” perintah Yuri. Kemudian beberapa orang itu membawa Eun Soo pergi.

“Yul, apa kau yakin” tanya Soo agak ragu.

“tentu, aku melakukan ini demi Yoona”

***

Donghae menatap layar I-phonenya. Dia menatap foto dirinya dan Yoona yang mengenakan gaun pernikahan. Terlihat sekali senyuman yang dipaksa. Tapi itu dulu, kini dia begitu mencintai istrinya. Pikirannya kembali melambung, baru beberapa menit lalu Minho menelfonnya mengatakan jika Yoona ada bersamanya.

*Flashback*

“halo”

“hyung, ini aku Minho”. Donghae mematung, Minho ? bagaimana bisa ?

“aku hanya ingin memberitahu padamu, Yoona noona bersamaku”. Oh, jadi dia menelfon Donghae ingin pamer bahwa Yoona kini mempercayainya.

“hyung, besok aku dan noona akan ke Italia, jika kau masih ingin dia bersamamu, datanglah cegahlah kepergian kami” ucap Minho lagi. Membiarkan Donghae jadi pendengar setianya.

“apa yang kau katakan?” hanya pertanyaan bodoh yang mampu Donghae lontarkan.

“aku menunggumu hyung, jangan sampai kau menyesal, jika tidak aku akan benar-benar merebutnya” ucap Minho (lagi) lalu mengakhiri sambungannya.

*Flashback End*

Apa Minho sudah menyerah mendapatkan Yoona? Apa yang terjadi sebenarnya ? mengapa Minho berubah pikiran disaat kedua orang tuanya dan Yoona menyuruh mereka berpisah ? semua pertanyaan bergelayut dibenak Donghae. Dia masih tidak bisa berfikir dengan jelas. Sejenak kemudian senyum manis tersungging dibibirnya.

“masih belum terlambat aku bersamamu Yoong” gumamnya

***

@ incheon airport

Terlihat seorang gadis menatap sendu arloji biru kesayangannya. Dia masih ingat betul arloji itu adalah pemberian suami yang begitu dia cintai. Haruskah dia meninggalkan semuanya demi kebahagian yang telah dijanjikan seseorang padanya. Meninggalkan kebahagian natural yang telah melukainya.

“kita akan berangkat satu jam lagi noona” ucap Minho yang melihat Yoona terus saja merenung. Sejenak perasaan bersalah kembali menghantuinya.

“maafkan aku noona, akan kupastikan kau akan bahagia sebentar lagi” batinnya.

***

Donghae memakai hoodie kesayangannya. Matanya terus saja menatap arloji, bagaimana dia bisa lupa bahwa Yoona akan pergi satu jam lagi. Dengan langkah cepat dia berlari menuju mobilnya. Diperjalanan dia terus saja berdoa semoga Yoona belum pergi, semoga dia belum terlambat. Kecepatan mobilnya semakin bertambah. Untung saja jalanan tidak terlalu padat. Dengan begitu dia masih bisa menghentikan kepergian Yoona. I-phonenya bergetar, nama Minho terpampang dilayar. Perasaannya semakin tidak enak, dengan sigap dia mengangkatnya.

“hyung, kau dimana ?”

“aku dijalan Minho-ah, tunggulah”

“cepat hyung pesawat kami akan berangkat 45 menit lagi” Sial!, Donghae mengumpat pelan dan menambah kecepatan mobilnya.

“baiklah kau tunggu aku, ku mohon jangan biarkan Yoonaku pergi”. Donghae tidak menyadari dari arah yang berlawanan sebuah truk besar mengendarai mobil dengan kecepatan diatas normal. Dia masih saja asik berbicara dengan Minho, tiba-tiba Brakkkk.. mobil Donghae terpelanting jauh akibat hantaman truk besar itu. Mobil Donghae berguling-guling, sementara truk itu menabrak pohon. Semua orang yang berada ditempat sekitar segera menolong Donghae yang terjepit didalam mobil. Seluruh tubuhnya berlumuran darah.

“Yoong” gumamnya sebelum akhirnya tidak sadarkan diri.

***

Minho merasakan sesak ketika dia sedang berbicara dengan Donghae, dia mendengar suara hantaman begitu keras. Dia terus saja memanggil Donghae tapi tidak ada sahutan dari seberang.

Sebelum akhirnya ada suara yang menjawab sahutan itu.

“hyung” pekiknya.

“maaf, apa kau teman dari pemilik I-phone ini ?”

“iya siapa kau?

“pemilik I-phone ini mengalami kecelakaan dan sekarang sedang dibawa kerumah sakit” Deg! Astaga apalagi ini, mengapa semua harus berjalan tidak lancer, umpatnya. Dengan segera dia menghampiri Yoona yang masih termenung.

“noona” pekikya. Yoona menoleh tersenyum tipis, dia segera beranjak membawa koper untuk menghampiri Minho.

“sudah saatnya berangkatkah?”. Minho menggeleng, keringatnya bercucuran, nafasnya terengah-engah.

“ada apa ?” tanya Yoona yang semakin khawatir dengan Minho.

“Donghae hyung, kecelakaan”

“apa?!”

***

Lorong rumah sakit itu begitu ribut, tapi gadis itu tidak peduli. Dia terus saja berlari sementara peria dibelakangnya dengan susah payah mengejarnya. Langkah gadis itu terhenti ketika melihat beberapa orang berkumpul didepan sebuah ruangan. Dia melihat seorang wanita dan pria paruh baya.

“Appa” panggilnya membuat pria paruh baya itu menoleh.

“Yoong” Yoona memeluk Appanya sangat erat. Tubuhnya bergetar, dia merasa ketakutan.

“tenanglah sayang Donghae pasti baik-baik saja”. Yoona melepaskan pelukannya beralih pada wanita paruh baya disebelah ayahnya.

“Umma”. Yoona menghambur dipelukan wanita itu.

“maafkan aku, aku yang membuatnya seperti ini” ucap Yoona parau.

“tidak sayang, ini bukan karenamu, tapi ini adalah takdir. Berhenti menyalahkan dirimu. Donghae sangat tidak suka kau menyalahkan dirimu”

“tidak, ini salahku. Seandainya saja aku mendengarkan penjelasannya pasti dia tidak akan terbaring disana” Yoona semakin terisak. Sementara semua member SNSD dan Super Junior memandang miris kearahnya.

***

Hampir satu jam Dokter belum keluar dari ruangan itu. Yoona yang masih terisak dipelukan Ummanya itu, tidak peduli dengan semua eonnie yang menatap khawatir kearahnya. Akhirnya pintu kamar itu terbuka. Sesosok dokter berdiri dengan raut wajah yang sulit terbaca.

“bagaimana keadaan anak saya?” tanya Umma Donghae. Dokter itu terdiam.

“dok suami saya baik-baik saja kan dok” Yoona semakin kalut karena dokter itu terdiam. Dia menarik kerah baju dokter dan mengguncangnya.

“Yoong hentikan” Yuri memeluk Yoona berusaha menenangkannya.

“kami sudah melakukan yang terbaik, tapi tuhan berkehendak lain. Dia menginginkan Donghae-ssi berada disisinya”. Lutut Yoona melemas dia terjatuh begitu saja dari pelukan Yuri.

“kau bohong dok” pekiknya.

“tidak Dok, anak saya pasti masih hidup” pekik Umma Donghae. Semua yang berada di sana terpukul dengan apa yang dikatakan Dokter. Begitupun Yoona. Dengan sigap dia bangkit lalu menerobos masuk keruangan Donghae. Dilihatnya pria tampan yang telah menjadi suaminya terbujur kaku dengan senyum yang sangat manis diwajah pucatnya. Dia masih terlihat tampan.

“Donghae oppa, berhenti main-main” ucap Yoona parau, air mata menggelinang dipelupuk matanya. Dia terus mengguncangkan tubuh pria itu.

“bangun bodoh ! kau membuatku semakin membencimu oppa”. Tidak ada sahutan, hanya keheningan Yoona yang menangislah yang terdengar. Yoona semakin terisak ketika menyadari Donghae tidak merespon sedikitpun panggilannya.

“bangun bodoh ! kau bodoh bangun! Apa kau mau meninggalkan aku dan anakmu hah!” teriak Yoona yang terus mengguncangkan tubuh kaku Donghae.

“oppa” panggil Yoona semakin lemah akhirnya terjatuh tepat dipelukan Yuri yang sigap memeluk Yoona

TBC

Maaf, maaf jika lama.. aku Cuma pengen kasih tau part 12 adalah episode terakhir. Sampai ketemu di part selanjutnya .. jangan lupa vote YoonHae !! YoonHae Jjang !!

(chapter) My Antifans is My Wife 10


Author : Mheliya_sonelf

Genre : chapter

Main cast : Im yoona as Yoona SNSD , Lee Donghae as Donghae Suju , Choi Minho SHINee as Choi Minho

Other cast : All member Suju and SNSD

Rating : NC-17

Tittle    : My Antifans is My Wife

Note : annyeong…. Ini ff YoonHae ku yang pertama, mian kalo masih banyak typo dan agak sedikit gaje, maklum masih permulaan,dan sebelumnya aku juga mau bilang makasih buat adikku yang setia membantu ku dalam pembuatan ff ini. please don’t copy and bash, ff ini murni pikiran ku, gak perlu lama-lama lagi langsung aja ya

HAPPY READING …

Summary :

Im Yoona adalah salah satu anggota Girl Band terkenal di Korea Girl Generation atau yang lebih dikenal dengan SNSD dan Lee Donghae adalah salah satu anggota Boy Band yang juga terkenal di Korea yaitu Super Junior. Keduanya saling membenci satu sama lain, bahkan Yoona sudah mengkategorikan dirinya menjadi AntiFans Lee Donghae. Namun semua berubah ketika mereka saling jatuh cinta dan hal itu membuat Yoona menghilang tanpa jejak, apakah yang terjadi pada Yoona dan bagaimana Donghae bisa bertemu Yoona kembali ? ikutin ceritanya ya… gumawo reader ^_^

Ps: part ini agak menjurus ke yadong tapi ngga terlalu ko, soalnya aku ngga begitu suka sama hal seperti itu .

***

Yoona POV

Selepas Konser tadi, aku terus saja mengurung diri dikamar, bahkan ketika Soo eonnie mengajakku untuk makan aku tidak bernafsu sama sekali. Entahlah, aku juga tak mengerti apa yang terjadi hanya saja aku merasa begitu mual, dan berkeringat dingin. Mungkin, aku tidak enak badan.

“Yoong, kau yakin tidak lapar?” tanya Fanny eonnie ketika masuk kamarku.

“aku tidak lapar eonnie..” jawabku. Fanny eonnie menghampiri ketempat ku berbaring, tangannya menyentuh keningku.

“tidak panas,..” gumamnya.

“aku tidak sakit eonnie.. aku hanya ..uwee”. aku merasa mual lagi, segera ku bangkit dari tidurku lalu beranjak ke kamar mandi.

“uwe..uwe”. lihatlah semua makanan yang ku makan tadi pagi kini telah keluar semua.

“Yoong, kau baik-baik saja?”tanya Fanny eonnie sambil mengusap tengkuk leherku.

“aku.. uwe.. uwe.. entahlah.. eonnie uwe” ucapku. Setelah itu Fanny eonnie segera membimbingku untuk berbaring dikasur.

“kau pucat sekali Yoong” ucap Fanny eonnie, raut wajahnya terlihat khawatir denganku.

“aku hanya sedikit pusing eonnie, mungkin aku kelelahan” ucapku menenangkan Fanny eonnie.

“akan ku panggil dokter ne?” ucap Fanny eonnie lalu beranjak keluar kamarku.

Yoona POV END

***

Dokter itu terlihat keluar dari kamar Yoona, raut wajahnya tidak tergambar sama sekali membuat semua member SNSD menatap bingung kearahnya.

“jadi, apa yang terjadi pada Yoona kami?” tanya Taeyeon pada sang Dokter.

“semua baik-baik saja” ucap Dokter itu.

“benar dia baik-baik saja Dok, aku tak yakin?” tanya Tifanny mencoba meyakinkan. Sang Dokter mengangguk.

“kalian hanya perlu memperhatikan kondisi kesehatannya, karna itu akan berpengaruh pada janin yang ada dikandungannya” terang sang Dokter membuat semua member terkejut.

“MWO ?! JANIN” Koor member SNSD. Sang Dokter hanya tersenyum melihat tingkah mereka yang terkejut.

“ya, dia sedang mengandung, dan baru berjalan selama 2 minggu, jadi masih sangat rentan” ucap sang Dokter.

“terima kasih Dok, dan kumohon rahasiakan ini dari public, aku tidak mau ..”ucap Taeyeon

“kau tenang saja Taeyeon-ssi aku bukan tipe orang yang suka membongkar rahasia seseorang” potong sang Dokter mantap. Semua member SNSD pun mengangguk.

“baiklah aku permisi dulu” ucap Sang Dokter.

“Thank You Dok” koor member SNSD, dan Taeyeon pun mengantar Dokter itu keluar.

“aku sungguh tidak percaya dia benar-benar hamil” ucap Soo, ketika Dokter itu pergi.

“kau ini harusnya bahagia Soo” celetuk HyoYeon. Sementara Soo hanya menunjukan cengirannya.

“aku sangat bahagia mendengar Yoona eonnie hamil” ucap Seohyun.

“tapi, mengapa Yoona bisa hamil setahuku dia dan Donghae oppa kan tidak pernah..” ucap Jessica polos.

Pletak.. jitakan dari Sunny pun mendarat mulus dikepala Jessica.

“memangnya jika mereka ingin melakukan itu harus lapor padamu dulu hah?” gerutu Sunny.

“hehehe..”tawa Jessica.

“kalian sudah memberitahu Donghae oppa?” tanya Taeyeon ketika kembali kekamar. Mereka semua pun mengangguk.

“baiklah aku mau membeli makanan dulu” ucap Soo yang diikuti lirikan tajam member lainnya.

“err.. jangan menatapku seperti aku mangsa yang lezat” ucap Soo.

“kau ini makan terus, dasar shikshin” celetuk Yuri yang diikuti tertawa oleh member lainnya.

“ish” gerutu Soo.

 

Donghae POV

Aku begitu terkejut ketika Yuri menelfonku bahwa Yoona sakit, ah padahal selepas konser tadi dia baik-baik saja. Aku sungguh takut jika dia seperti waktu itu. Kini aku sedang melajukan mobilku menuju Hotel tempat kami menginap, karena ketika Yuri menelfon aku dan member lainnya sedang berpesta karena berhasil menampilkan yang terbaik.

“Ya!! Hae pelan-pelan kau.. ish aku masih mau hidup” gerutu Eunhyuk yang duduk disebelahku. Kulirik kebelakang, disana Shindong hyung dan Sungmin hyung berpegangan sangat erat pada sisi pintu, wajah mereka begitu pucat, haha aku tidak peduli yang pasti sekarang aku harus cepat sampai hotel.

“Donghae, kau mau mati ditanganku hah?!” ucap Shindong hyung ketika kami sudah keluar dimobil. Aku hanya tersenyum menunjukkan wajah luguku.

“mian hyung, sekarang aku tidak memikirkan nyawa kita sama sekali. Yoona lah yang kupikirkan” ucapku mereka menatap tajam kearahku. Aku tidak peduli, aku segera berlari menuju lift. Ketika kami sampai didepan pintu kamar member SNSD aku segera menerobos masuk, biarlah mereka marah.

“annyeong” sapaku yang melihat semua member kecuali Yoona sedang duduk di ruang tamu.

“Kyyaaa Donghae oppa kau sungguh tidak punya sopan santun” teriak Sunny. Mereka menatap tajam kearahku, lagi-lagi semua menatapku seperti itu, tidak tahukah wajahku ini seperti malaikat tidak usah ditatap seperti itu.

“aku buru-buru maafkan aku” ucapku sambil melirik kamar Yoona.

“bagaimana jika kau datang kami sedang memakai pakaian yang tidak pantas, kau ini” gerutu Jessica, aku hanya nyengir ngga jelas.

“kurasa itu memang rezeki kami” celetuk Eunhyuk. Aku pun tertawa sementara HyoYeon menatap tajam kearahnya.

“eerr Yeonnie berhenti menatap seperti itu chagiya” ucap Eunhyuk sungguh menjijikan.

“baiklah kalian boleh bermesraan, aku mau menemuinya” ucapku lalu meninggalkan mereka semua.

Aku mulai memasuki kamarnya, kulihat dia tertidur wajahnya pucat. Ah Yoongie sampai kapan kau mau membuat jantungku berdetak cepat karna mengkhawatirkanmu. Ku pandangi wajahnya, layaknya malaikat yang tertangkap oleh penglihatanku. Sampai saat ini aku masih begitu takut dengan ucapan dokter kemarin, aku takut jika akhirnya dia benar-benar lupa dan meninggalkanku. Ngomong-ngomong dokter mengapa aku tidak bertanya apa yang terjadi padanya, ah nanti sajalah. Kembali kubelai wajahnya. Dia menggeliat.

“eung” lenguhnya begitu lembut.

“bangun sayang” bisikku ditelinganya. Dia mulai membuka matanya, dia terkejut ketika melihatku disampingnya. Matanya mengerjap sungguh cantik.

“oppa sedang apa kau disini?” tanyanya sambil mengusap matanya. Aku mengacak rambutnya.

“aku mengkhawatirkanmu, aish berhenti membuat jantungku berdetak cepat Im Yoona” gerutuku. Dia hanya menggelembungkan pipinya membuat ku gemas ingin menciumnya dan ..

CHU kukecup pipinya itu.

“oppa.. kau” aku memeluknya, suhu tubuhnya terasa hangat, satu lagi aku bahkan tidak menyadari kalau istriku ini begitu kurus. Dia menggeliat mencoba melepaskan pelukanku.

“hanya 5 menit Yoongie, biarkan seperti ini” bisikku. Dia pun mengangguk. Klekkk.. pintu kamar terbuka kulihat disana Jessica terkejut melihatku dan Yoona berpelukan.

“aish berhenti melakukan adegan lovey dovey dihadapanku, cepatlah keluar ada yang kami ingin bicarakan” ucap Jessica kembali menutup pintu kamar.

“ayo kita keluar oppa” ucapnya masih dalam pelukanku.

“tapi ini belum 5 menit Yoongie, aish mereka mengangguku” gerutuku sambil melepaskan pelukannya.

“kau ini seperti anak kecil” ucapnya sambil mengacak rambutku.

“Yoongie kau membuatnya berantakan” ucapku, belum sempat ku membalas dia sudah berlari keluar kamar. Aku pun mengejarnya.

Donghae POV END

***

“berhenti berlarian seperti itu Yoong” ucap Taeyeon ketika Yoona dan Donghae mulai duduk disofa bersama member SNSD dan member SUJU yang baru saja tiba.

“memangnya kenapa eonnie?” tanya Yoona sedikit bingung. Donghae pun begitu menatap mereka dengan wajah innocentnya.

“mulai sekarang kau harus jaga kondisimu Yoong, kami tidak ingin janin yang ada dalam kandunganmu kenapa-napa” ucap Yuri.

“Mwo?! Janin, apa maksudmu Yul?” tanya Donghae.

“Hae.. selamat kau akan menjadi seorang Appa” ucap Leeteuk sambil memeluk Dongsaeng kesayangannya itu.

“eonnie aku tidak mengerti apa maksud kalian?” tanya Yoona.

“kau hamil Yoong, janin mu baru berjalan 2 minggu jadi masih rentan dan kau harus berhati-hati” jawab Fanny sambil memeluk Yoona sangat erat.

“tapi bagaimana bisa, kami hanya melakukannya satu kali, padahal aku baru saja akan memintanya lagi, mengapa anak itu sudah tiba duluan” gerutu Donghae dengan polosnya. Plettak!! Jitakan Eunhyuk mendarat mulus dikepala Donghae.

“Ya! Kau ini, bukannya bahagia akan menjadi seorang Appa, aish” ucap Eunhyuk yang tidak habis fikir dengan dongsaengnya itu.

“kau ini Hae aku saja iri, baiklah Taeng setelah pulang ke Seoul nanti kita harus menikah dan segera punya anak” ucap Leeteuk sambil merangkul Taeyeon, membuat gadis itu menunduk malu.

“aish ahjussi sudah tua tak tau malu” gerutu Kyuhyun.

“Ya! Dasar Evil”.

“eonnie.. aku masih tidak menyangka padahal kami melakukannya diluar kesadaran” ucap Yoona dengan wajah innocennya membuat semua member menggeleng heran mengapa Donghae dan Yoona bisa begitu polosnya.

“kalian harusnya bersyukur” ucap Sunny. Yoona dan Donghae pun mengangguk.

“tapi, bagaimana jika anak ini lahir, apa aku harus mengurus dua orang anak kecil sekaligus” ucap Yoona lagi.

“maksudmu?” tanya Sungmin

“iya, aku akan mengurus anakku dan aku juga harus mengurus suamiku yang seperti anak kecil, hidupku sungguh berat” ucapan itu lolos begitu saja dari bibir Yoona. Donghae menoleh seketika kearah Yoona sementara yang lainnya menahan tawa mendengar penuturan Yoona yang menurut mereka terlalu jujur.

“maksudmu aku seperti anak kecil Yoong?” tanya Donghae, Yoona pun mengangguk dia sama sekali mengabaikan Donghae yang menatap tajam kearahnya.

“akan kubuat perhitungan kau Yoong” batin Donghae sambil tersenyum evil.

***

Minho POV

Aku telah berdiri didepan pintu kamar SNSD, aku berniat mengajak yeojachinguku jalan-jalan.

Tok Tok, kuketuk pintu itu, dan Kleek kulihat Taeyeon noona yang membukakan pintu.

“annyeong” sapaku. Taeyeon noona sedikit terkejut melihatku, namun tidak kupedulikan.

“oh annyeong Minho kau mencari Yoona ani maksudku Ji Hyun?” tanyanya. DEG perasaanku benar-benar tidak enak memang selama di New York ini aku sama sekali tidak bertemu dengan Ji Hyun-ku otomatis aku pasti ketinggalan banyak hal. Tapi mengapa Taeyeon noona menyebut nama Yoona noona, apa Ji Hyun-ku sudah kembali menjadi Yoona noona tidak.. ini tidak boleh terjadi.

“iya noona, apa Ji Hyun ada?” tanyaku. Taeyeon noona mengangguk lalu masuk kedalam. Setelah beberapa menit keluarlah seorang gadis cantik memakai simple dres berwarna biru dengan rambut yang digerai indah, dia Ji Hyun-ku.

“annyeong oppa” ucapnya begitu lembut. Aku segera memeluknya untuk menghilangkan rasa rinduku yang tidak bertemu dengannya beberapa hari. Bisa kurasakan dia menggeliat mencoba melepaskan pelukanku, namun itu membuatku semakin mengeratkan pelukannya.

“oppa kau membuatku tidak bisa bernafas” ucapnya, yang membuatku langsung melepaskan pelukannya.

“mianhae chagi” ucapku. Kulihat dia tersenyum memegang tanganku erat.

“tidak apa oppa, aku hanya sulit bernafas tadi, rupanya kau begitu merindukanku ya?” godanya. Aku mengangguk lalu mencium keningnya. Matanya membulat sempurna, dia sungguh sangat cantik.

“ayo kita habiskan waktu sebelum besok kita kembali ke Seoul” ucapku lalu menariknya.

Minho POV END

***

Donghae POV

Mataku memanas, nafasku memburu ketika melihat seseorang memeluk Yoona-ku, ya aku tahu dia Minho mengapa aku bisa lupa jika dia masih menjadi ancaman utama hubunganku dengan Yoona. Kulihat dia memeluk erat Yoona ku, lalu mencium keningnya. Ya! Kening itu hanya milikku, aku tidak peduli bagaimana dulu aku menganggap Minho sebagai adik kesayanganku tapi kini, aku membencinya. Tuhan aku takut dia merebut Yoona-ku. Sampai saat ini tanganku mengepal kuat, kulihat dia menarik tangan kecil Yoona-ku. Segera ku ikuti kemana mereka.

“untuk apa dia kesini?” gumamku ketika melihatnya membawa Yoona ketepian danau, di tempat itu tersedia sebuah meja lingkaran yang diatasnya tersaji lilin yang indah dan berbagai makanan lezat, serta dua buah bangku. Dia mempersilahkan Yoona duduk lalu datanglah seorang pelayan datang dan memainkan sebuah biola dengan alunan yang begitu merdu. Setelah mereka makan Minho segera bangkit dan berlutut dihadapan Yoona-ku, dia mencium punggung tangan Yoona lalu memakaikan cincin dijari manis Yoona, untuk apa itu? Pikirku. Setelah selesai mereka kembali memasuki mobil mungkin untuk pulang karena hari sudah mulai sore.

Donghae POV END

 

Yoona POV

Setelah Minho oppa mengantarku pulang, aku mulai masuk kekamar ku. Mengapa disini sepi, kemana mereka batinku ketika melihat di ruangan ini tidak ada siapapun kecuali aku. Segera ku rebahkan diriku dikasur, nyaman. Setelah hari ini Minho oppa melakukan sesuatu yang membuatku terkejut.

“kau sudah pulang Yoong” ucap seseorang. Membuatku terkejut, bukankah disini hanya ada aku? lalu siapa itu ?. segera kutolehkan kepalaku kearah sumber suara, betapa terkejutnya aku ketika melihatnya –suamiku- menatap tajam kearahku, tangannya mengepal kuat.

“op..oppa kau sedang apa disini?” tanyaku dengan suara bergetar. Langkahnya perlahan mulai menghampiriku, sontak membuatku mundur. Namun sial tubuhku terpentok tembok.

“kau habis dari mana Yoongie?” tanyanya masih dengan tatapan tajam kearahku.

“a..aku” ucapku terbata, keringat dingin mengucur seketika diwajahku. Sekarang aku dan Donghae oppa hanya berjarak 3cm, dan bisa kurasakan hembusan nafasnya menerpa wajahku membuat bulu kudukku merinding seketika.

“kau sedang membohongiku hah?” selidiknya.

“mianhae oppa” ucapku sambil menundukan wajahku. Bisa kurasakan tangannya menyentuh daguku membuat aku dan Donghae oppa bertatapan, sedetik kemudian bisa kurasakan bibirnya yang manis menyentuh bibirku. Dia melumatnya secara perlahan, aku hanya diam tidak membalas perlakuannya sama sekali. Aku benar-benar tidak mengerti apa yang ada dipikirannya.

“kenapa kau hanya diam, Yoongie”bisiknya tepat ditelingaku membuat ku semakin merinding. Dia kembali melumat bibirku kali ini dengan tempo yang lebih cepat dari sebelumnya. Semua perlakuan Donghae oppa membuatku tak kuasa, akhirnya aku menyerah aku pun segera membalas perlakuannya. Bisa kurasakan kini Donghae oppa menggendongku dan membaringkan tubuhku di kasur. Tanpa melepas ciumannya tangannya mulai melucuti pakaianku. Tapi kegiatannya terhenti ketika tanganku menahannya. Sontak dia melepaskan ciuman kami.

“wae Yoongie?” tanyanya.

“mengapa kau melakukan ini oppa?” tanyaku. Dia tersenyum evil.

“membalas kelakuan Minho tadi siang” bisiknya ditelingaku, lalu kembali meneruskan kegiatannya. Jadi dia melihatku dan Minho oppa, astaga. Tanpa aku sadari sekarang tubuhku hanya tinggal terbungkus pakaian dalam saja. Donghae oppa menyeringai menatap kearahku membuatku bergidik.

“kau harus bertanggung jawab Yoongie!” ucapnya dengan cepat kembali menciumku tanpa membiarkanku berkata sedikitpun. Tangannya kini mulai menggerayang ke bagian dadaku. Dan dengan itu ciuman Donghae oppa telah berpindah keleher jenjangku.

“eungh o..ppa” desahku tak tahan. Tangan Donghae oppa membuat tubuhku geli seketika. Aku pun menjambak rambutnya. Aku tahu desahanku itu pasti akan membuatnya semakin ingin melakukan yang lebih. Tentu saja malam ini semua permintaanya terpenuhi.

Yoona POV END.

***

Sinar matahari mulai menyinari seluruh bagian permukaan bumi. Hal itu membuat sepasang suami istri itu terbangun dari tidur nyenyak mereka, tubuh mereka hanya dibalut dengan selimut berwarna putih.

“pagi Yoongie” ucap sang suami –Donghae- untuk membangunkan istrinya. Segera Donghae mengecup singkat bibir Yoona membuat mata Yoona terbuka.

“aish oppa hentikan!” pinta Yoona dengan wajah yang memelas. Donghae tersenyum memandang istrinya, tangannya memeluk pinggang ramping Yoona dari belakang, hal itu tentu saja membuat Yoona kegelian.

“oppa” panggil Yoona dengan nada manja.

“hanya 5 menit Yoong” pinta Donghae sambil membenamkan kepalanya dibahu Yoona.

“baiklah.. hanya 5 menit oke”

“hmm”. Suansana pun menjadi hening, Donghae dan Yoona sama-sama terbuai dalam pikiran mereka masing-masing.

“Yoong boleh aku bertanya sesuatu?” ucap Donghae memecah keheningan yang tadi terjadi.

“tentu saja, kau ingin bertanya soal apa ?”

“kemarin, apa yang pria itu lakukan terhadapmu?” tanya Donghae membuat Yoona sedikit terkejut dugaanya benar Donghae pasti melihatnya saat dia dan Minho pergi berdua.

“emm..itu .. hanya mengajak makan siang oppa” bohong Yoona. Dia tidak mungkin mengatakan bahwa Minho kemarin melamarnya, tentu saja hal itu akan menimbulkan malapetaka bagi mereka berdua.

“jeongmal? Kau tidak bohongkan?” selidik Donghae, nafasnya semakin memburu. Antara kesal dan kecewa bahwa Yoona membohonginya.

“aku tidak bohong oppa”. Mendengar ucapan Yoona, Donghae segera melepaskan pelukan mereka lalu beranjak untuk pergi. Yoona sedikit bingung melihat kelakuan suaminya itu.

“kau mau kemana oppa?” tanyanya. Donghae saat ini telah memakai pakaiannya lengkap dan meninggalkan Yoona yang masih terbalut selimut.

“aku mau pulang, kau mandilah dan jangan lupa sarapan!” ucap Donghae dengan nada yang dingin lalu melangkahkan kakinya keluar kamar itu. Greeep .. tubuh Donghae mematung ketika sebuah tangan menyentuhnya tidak maksudku memeluknya dari belakang. Ya, Yoona segera beranjak dari tempat tidurnya ketika melihat Donghae yang ingin meninggalkannya. Tanpa pikir panjang, bahkan tanpa memakai sehelai benang pun dia berlari memeluk Donghae dari belakang.

“maafkan aku oppa” ucap Yoona sambil sesekali membenamkan kepalanya di punggung tegap Donghae. Donghae menarik nafas, mana mungkin dia sanggup untuk marah dengan Yoona, meski dia sedikit kecewa bahwa Yoona membohonginya.

“sudahlah Yoong, tak usah minta maaf” ucap Donghae datar. Yoona semakin membenamkan kepalanya, nafasnya mulai sesak. Donghae yang merasakan punggungnya basah, segera mencoba melepaskan pelukannya namun sial, saat ini tenaga Yoona lebih besar darinya.

“uljima sayang,” ucap Donghae sambil mengusap punggung tangan Yoona.

“aku hanya tidak ingin kau dan Minho oppa bertengkar hanya karna aku oppa” terang Yoona. Donghae terkejut dengan ucapan istrinya itu, jadi dia hanya salah paham. Dia berpikir bahwa Yoona saat ini memang memihak Minho karena berhutang budi padanya, namun salah dia hanya tidak ingin dirinya dan Minho bertengkar mengingat kekompakkan dan keakraban Donghae dan Minho dulu.

“maafkan aku, kupikir kau tadi membelanya” sesal Donghae. Yoona menggeleng dan semakin mengeratkan pelukannya.

“kita sama-sama salah oppa” ucapnya. Sesaat Donghae tersenyum licik, dia tahu pasti saat ini Yoona memeluk tubuhnya tanpa memakai sehelai benang pun.

“Yoong, lepaskanlah kau mau menggodaku huh?” goda Donghae. Yoona terkejut dengan ucapan suaminya, segera dia melepaskan pelukannya lalu menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Donghae segera berbalik menatap istrinya sesekali matanya dikedipkan untuk menggoda Yoona.

“mengapa kau tutupi itu sayang, tadi kau antusias sekali memelukku, bukalah aku ingin melihat pemandangan indah itu” goda Donghae langkahnya semakin mendekati Yoona dan membuat istrinya mengambil langkah mundur, dan Brukk.. tubuh Yoona terjatuh diatas kasur yang berukuran King size itu. Donghae yang melihat itu semakin melangkah menghampiri tubuh Yoona yang masih terbaring dan mencoba menghindar.

“apa yang akan kau lakukan oppa?” tanya Yoona dengan suara gemetar.

“aku? Menikmati istriku yang cantik” ucap Donghae sambil mengedipkan matanya membuat Yoona menata jijik kearahnya. Kini posisi Donghae sudah berada diatas tubuh Yoona, wajahnya pun hanya berjarak sejengkal dengan wajah istrinya. Yoona memejamkan matanya, hal itu tentu saja membuat Donghae tersenyum kemenangan.

“rupanya kau mau melakukan itu lagi ya?” goda Donghae.

“Mwo?!”

“kau mau lagi Yoong” bisik Donghae.

“aish oppa berhenti menggodaku, aku lelah” elak Yoona namun Donghae mengunci tubuhnya.

“kau yang menggodaku duluan Yoong” ucap Donghae lalu berusaha mencium bibir tipis Yoona. Ciuman itu berlangsung 5 menit karna Yoona sudah tidak bisa bernafas.

“hentikan .. aku lelah oppa” rengek Yoona wajahnya dibuat semelas mungkin.

“tidak.. aku ingin lagi Yoong, jebal” ucap Donghae sambil menunjukkan aegyo-nya. Yoona menghela nafas, kali ini dia benar-benar pasrah. Belum sempat Donghae mencium Yoona lagi tiba-tiba, Braakkkk.. Pintu kamar terbuka dengan kasar.

“Kyyaaaaa!!!” teriak Yuri yang terkejut melihat Donghae dan Yoona, terlebih lagi kini Donghae berada diatas tubuh Yoona, bahkan Yoona hanya mengenakan selimut. Teriakan Yuri tentu saja mengundang rasa penasaran member SNSD lain yang baru saja pulang, mereka pun berbondong-bondong berlari menuju kamar Yoona.

“apa yang ter.. astaga Donghae oppa, Yoong apa yang kalian lakukan!” teriak Taeyeon tak kalah terkejutnya. Donghae dan Yoona segera membenarkan posisi mereka. Yoona hanya menunduk malu.

“aish kalian benar-benar, menganggu saja” gerutu Donghae.

“bukankah kau hanya menyuruh kami menginap satu malam, lagi pula apa yang semalam itu gagal?” tanya Jessica dengan polosnya. Yoona mengernyitkan dahinya.

“jadi kalian pergi karena Donghae oppa yang menyuruh?” tanya Yoona, semua member SNSD pun mengangguk.

“lama-lama kau bisa menjelma menjadi 2nd The King Of Yadong menemani Eunhyuk oppa!” celetuk Soo, membuat Donghae menatap tajam kearahnya.

“pulanglah oppa, mereka sudah menunggumu, bukankah hari ini kita akan kembali ke Seoul ?” tanya Tifanny sarkatis. Donghae mengangguk lalu segera bangun dari posisinya. Sebelum dia pergi segera mencium singkat bibir Yoona, membuat Yoona terkejut. Dan dia pun telah mengambil langkah seribu sebelum di keroyok member SNSD.

“uwaaa Hae oppa kau ini” koor member SNSD kecuali Yoona yang masih terkejut.

“sudahlah Im Yoona mau sampai kapan kau bengong seperti itu” ucap HyoYeon membuyarkan lamunan Yoona. Dengan sigap Yoona pun masuk kamar mandi untuk mandi.

***

Eun Soo POV

Aku benar-benar kecewa dengan manajerku, gara-gara dia aku harus pulang duluan ke Seoul sebelum para artis SM kembali. Hash menyebalkan,!! Bagaimana ini pasti sekarang Donghae oppa sedang berduaan dengan Yoona. Tidak-tidak ini tidak boleh terjadi secepatnya aku harus melenyapkan Yoona, dia harus menghilang dari pandangan Donghae oppa, bahkan kalau perlu menghilang dari dunia ini!. Maafkan eonnie Yoong, kau yang membuatku mencintainya, dan kau juga yang harus rela melepasnya untukku!. Lamunanku buyar ketika I-Phoneku berdering.

“yoboseyo”

“…”

“ah iya aku tahu Minho-ssi maafkan aku”

“….”

“mwo! Benarkah, baiklah sekarang giliranku yang menjallankan rencana”

“….”

“oke”. Aku terkejut jadi Minho sudah melamar Yoona, aish anak itu benar-benar sudah dibutakan cinta Yoona. Baiklah kau tenang saja Minho sekarang saatnya akulah yang beraksi. Bisa kupastikan Donghae oppa akan berada dalam genggamanku secepatnya.

Eun Soo POV END

 

Donghae POV

Aku sudah berada dipesawat, semua member sudah tertidur, namun aku tidak bisa tidur. Aku masih memikirkan sampai kapan ini berakhir, semuanya aku lelah, aku ingin hidup bahagia dengan Yoona-ku. I-Phone ku bergetar, ada MMS rupanya. Kubuka pesan MMS itu betapa terkejutnya aku ketika melihat pesan singkat itu. Sebuah foto dimana aku tertidur bersama seorang gadis, yang ku ingat dia adalah Eun Soo, tapi dari siapa ini. Dibawah foto itu ada sebuah pesannya.

aku bisa menyebarkan foto ini dalam waktu 10 detik, jika sudah tersebar matilah kau!!’ pesannya memang singkat namun makna yang tersirat begitu menakutkan. Bagaimana jika foto ini berar-benar tersebar ? dan bagaimana jika Yoona tau ? aish apa lagi ini!.

Donghae POV END

***

Setelah pesawat lepas landas semua artis SM kembali ke SM Building. Tidak ketinggalan semua member SNSD.

“akhirnya sampai” teriak Jessica. Yang lain pun hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan Jessica. Tidak berapa lama semua I-Phone milik member SNSD berdering. Mata mereka melotot seketika melihat sebuah pesan yang mereka dapat, foto yang sama dengan yang didapatkan Donghae yang sedang tertidur bersama dengan seorang gadis disebuah hotel, dan yang lebih mengejutkan gadis itu adalah Eun Soo.

“apa maksudnya ini!” ucap Yuri tidak terima, dia tahu pasti ini adalah ulah seseorang yang ingin membuat Donghae hancur atau membuat Donghae dan Yoona berpisah. Semua member menatap kearah Yoona yang masih mematung menatap layar I-Phonenya tanpa ekspresi.

“Yoong” panggil Taeyeon yang prihatin melihat Yoona. Yoona tetap diam wajahnya begitu datar. Tifanny yang tidak sabar mengguncangkan tubuh Yoona, membuat Yoona tersadar lalu menatap tajam kearah Tifanny.

“err mengapa kau menatapku seperti itu?” tanya Tifanny sedikit takut. Semua member semakin khawatir dengan keadaan Yoona.

“kau baik-baik..” ucapan Sunny terpotong oleh teriakan Yoona.

“arrrrgggghh” teriak Yoona sambil memegang kepalanya, dia terus saja menjambak rambutnya membuat member SNSD ketakutan melihatnya.

“eonnie. Apa yang terjadi denganmu?” tanya Seohyun yang khawatir dengan keadaan eonnienya.

“Arrrggghh pergi kalian … arrgggh” ucap Yoona sambil menjerit. Yuri memeluk tubuh Yoona, dia tidak peduli jika Yoona akan mendorongnya yang pasti dia ingin Yoona tenang.

“kau tidak boleh membiarkan pikiranmu kacau Yoong” bisik Yuri sambil tetap memeluknya. Yoona mendorong tubuh Yuri hingga Yuri terbentur tembok. Yoona pun berlari meninggalkan tempat itu. Dengan segera Soo menelfon Donghae.

***

“apa yang baru saja kau perbuat Lee Donghae!” bentak Leeteuk ketika mendapat pesan yang sama dengan yang lainnya. Donghae hanya menunduk takut, Leeteuk tidak pernah membentaknya. Ini pasti karna dia mengkhawatirkan Yoona, dongsaeng kesayangannya.

“maafkan aku hyung, itu diluar dugaanku, saat itu aku mabuk, tapi aku tidak melakukan apapun dengannya” jelas Donghae dengan suara bergetar.

“siapa yang akan tahu kau berbuat apa dengannya, yang mereka lihat hanya kau dan Eun Soo yang tidur bersama disebuah hotel dengan keadaan mabuk, kau tidak memikirkan Yoona, dia sedang hamil Hae” kali ini suaranya naik satu oktaf. Member SuJu yang lain hanya diam mendengarkan Leader yang sedang menyalurkan amarahnya. Mereka juga kecewa dengan Donghae yang seperti ini.

“aku tahu hyung, tapi itu terjadi sudah cukup lama, ketika Yoona hilang aku begitu frustasi dan ..”

“tapi foto itu tersebar sekarang Donghae kau ..” teriak Leeteuk yang terpotong dengan dering I-Phone Donghae.

“yoboseyo..”

“…”

“mwo! Pergi kemana Soo?”

“….”

“baiklah aku akan kesana”. Donghae pun beranjak pergi meninggalkan Dorm-nya.

“mau kemana kau?” tanya eunhyuk.

“Dorm SNSD, Yoona pergi”ucap Donghae dengan raut wajah yang sulit terbaca.

“kami ikut” Koor member SuJu. Belum sempat mereka pergi sesuatu menghentikan langkah mereka.

‘Foto Mesum Super Junior Lee Donghae dan istri virtualnya Son Eun Soo yang sedang tidur berdua dihotel tersebar’. Donghae menatap nanar kearah televisi. Jantungnya berpacu cepat. Bisa saja dalam waktu singkat karirnya hancur, dan pasti hubungannya dengan Yoona akan berantakan belum lagi jika Eomma dan Appanya Yoona tahu.

“matilah aku!” batinnya.

TBC

Gimana panjang ngga? Mudah-mudahan iya. Untuk part selanjutnya mungkin agak lama jadi maaf ya. See you next Part bye-bye.

FF YoonHae : Saranghae, I Love You ..


Author             : Mheliya_sonelf

Main cast         : Lee Donghae, Im Yoona as Yoona SNSD, Ok Taecyeon

Other Cast       : Find by self

Genre              : oneshoot, Romance, maybe ..

Rating             : PG 15

Note                : Hay aku kembali lagi bawa FF YoonHae, aku lagi ngga pengen banyak

ngomong, jadi Happy Reading ..!!

ps : Donghae disini bukan, Donghae member Super Junior, dia hanya orang biasa yang mengagumi idolanya ..

□□□

Aku menghela nafas beberapa kali, kulirik arlojiku, ah sudah pukul 4 sekarang jadi aku sudah mengantri disini selama 2 jam lebih , lama sekali, tapi tak apa akan kulakukan semuanya supaya aku bisa mendapatkan Album Terbaru Girl’s Generation. Ah aku lupa, namaku adalah Lee Donghae, kalian bisa memanggilku Donghae saja. Kini aku sedang berdiri disebuah Toko Musik yang menjual Album terbaru Girl’s Generation Limited Edition. Kalian boleh saja mentertawakanku, karena aku adalah seorang lelaki yang begitu mengidolakan Girlband itu, tapi aku akan selalu dengan bangga memperkenalkan diriku sebagai SONE. Alasannya mudah mengapa aku begitu mengidolakan mereka, karena mereka memang sangat cantik dan mereka juga menjadi gadis idaman bagi kaum pria. Aku memang sangat menyukai mereka, sangat tapi ada satu yang selalu menarik perhatianku, wajahnya yang innocent, matanya yang membulat sempurna, bentuk hidung dan dagu yang juga nyaris sempurna serta sifatnya yang begitu polos, kalian pasti tahu bukan siapa yang kumaksud ?, baiklah-baiklah aku akan memberitahukannya, dia adalah Im Yoona atau yang lebih dikenal Yoona SNSD, dia juga salah satu alasan mengapa aku sangat bangga memperkenalkan diriku sebagai seorang SONE dan begitu mencintai Girl’s Generation. Entah mengapa setiap kamera selalu mengarah kearahnya jantungku berdetak dua kali lebih cepat, Aku merasa aku telah jatuh cinta padanya, kalian juga boleh menganggap ku gila, terserah. Bahkan Umma-ku juga mengatakan bahwa itu hanya perasaan seorang fans yang begitu mengangumi idolanya, tapi kurasa Umma salah, rasa ini terus saja tumbuh bahkan sampai saat ini. Andai saja dia.. gadis itu mengetahui bahwa disini ada aku, aku yang selalu dan dengan setia mencintainya sampai kapanpun.

“Aish Donghae-ah.. mau sampai kapan kita berada disini, kakiku rasanya sudah mau patah, ayolah kita beli kapan-kapan saja, lagipula kau tidak kasihan denganku, hah?!” gerutu seseorang  yang sedari tadi setia berada disebelahku. Aku bahkan sampai lupa jika aku berada disini dengannya.

“tidak bisa Hyukie.. ini Limited Edition, mana mungkin aku melewatkannya begitu saja” ucapku begitu saja padanya, kenalkan dia adalah Lee Hyukjae. Dia adalah sahabat terbaikku, kami berteman sejak kecil, dia juga mengetahui bahwa aku adalah seorang SONE, tentu saja pada saat aku menceritakannya dia mentertawakanku sampai beberapa hari dan terus mengatakan ‘kau ini seorang pria Hae-ah mengapa kau begitu mengidolakan mereka, kalau hanya mengagumi sih tak apa’.

“Ya! Mana bisa begitu, aish kau ini” rutuknya padaku.

“sudahlah kau diam saja, tinggal dua lagi” ucapku sambil melihat kedepan.

□□□

“astaga, kau memang benar-benar tidak waras, Ya! Kita itu sudah mengantri selama 2 jam lebih, ani hampir 3 jam hanya untuk mendapatkan ini”. Dia ini cerewet sekali dari tadi, segera kubekap mulutnya yang terus saja berbicara.

“kau ini diamlah, ini itu sangat berharga untukku, dan sebagai bayaran karna kau telah menemaniku, akan kuteraktir kau sepuasnya” ucapku lalu melepaskan tanganku dari mulutnya.

“benarkah, kajja” ucapnya dengan mata berbinar lalu menarikku kesebuah Resto yang begitu terkenal. Kalian tenang saja, aku ini adalah orang yang cukup berada, oleh sebab itu jika aku menginginkan sesuatu pasti Umma dan Appa-ku langsung mengabulkannya.

“Ya!! Makanlah yang benar, lihatlah mereka menatapmu dengan tatapan menjijikan” omelku saat pesanan kami sudah diantar, dia langsung melahapnya. Astaga ini benar-benar memalukan.

“biar..mppf saja mppff.. itukan mppf. Hak mmff ku”ucapnya dengan mulut yang masih penuh dengan makanan.

“ah terserah kau saja”

□□□

Hari ini aku berangkat kekampus sangat tidak bersemangat, bagaimana tidak. Pagi ini aku terbangun mendengar berita yang membuatku merasakan sakit yang begitu dalam. Dia gadis yang kucintai tengah kepergok pergi makan malam bersama dengan rekan duetnya Taecyeon 2PM. Saat itu aku tidak mampu membendung lagi airmataku, cengeng bukan, tentu saja aku tahu itu!, tapi aku yakin jika kalian jadi aku pasti kalian akan melakukan hal yang sama. Mungkin memang benar selamanya dia tidak akan pernah melihatku. Huh apa yang harus kulakukan.

“Ya! Lee Donghae apa yang terjadi denganmu, apa kau belum sarapan” sapa sahabatku siapa lagi kalau bukan Lee Hyukjae. Aku menoleh lalu menggelengkan kepalaku. Dia merangkulku.

“kajja akan kukenalkan kau pada seseorang” ucapnya lalu menarikku untuk mengikutinya.

“Shin Ga In” ucapku ketika melihat seorang gadis dihadapanku. Benarkah itu dia, cinta pertamaku yang menghilang tanpa jejak, kini tengah berdiri tegap dihadapanku.

“apa kabar oppa” sapanya dengan senyuman yang menurutku emm manis. Aku masih terpaku.

“Ya.! Berbicaralah apa kau tidak merindukannya” ucap Hyukjae menyenggol bahuku. Benar juga, aku merindukannya tapi kini perasaanku sudah benar-benar berubah, aku tidak lagi merasakan desiran ketika didekatnya seperti dulu.

“aku baik.. kau sendiri?” tanya ku lagi.

“aku juga baik oppa.. ah aku sungguh merindukan persahabatan kita bertiga” ucapnya bersemangat. Tentu saja dulu aku, Hyukjae dan Ga In memang bersahabat sejak kecil, karena memang kami bertetangga.

“aku juga” ucapku singkat lalu melirik kearah Hyukjae yang menyuruhku untuk pergi berdua bersamanya. Segera kualihkan pandanganku kearah arloji hitamku.

“ah aku lupa, aku harus menjemput Donghwa hyung sekarang” kilahku. Hyukjae dan Ga In hanya menatap heran kearahku, terserah saja, saat ini aku hanya ingin menenangkan pikiranku dari gadis yang kucintai.

□□□

Udara malam hari disini terasa dingin sekali, aku heran padahal sesuai ramalan cuaca bahwa sekarang adalah musim semi tapi mengapa disini udara begitu dingin. Aku melangkahkan kakiku melewati sebuah taman, begitu sepi mungkin karena sudah malam.

“arggh..” teriak seseorang, aku menoleh terkejut. Suara dari mana itu, taman ini begitu sepi. Sekejap bulu kudukku sudah berdiri, aku memang sangat takut dengan hal-hal berbau mistik tapi aku penasaran, baiklah aku putuskan untu mencari kearah sumber suara. Langkahku terhenti melihat seseorang lebih tepatnya seorang gadis, kuberanikan diri untuk mendekat.

“agashi, kau baik-baik saja?” tanyaku dengan suara bergetar, jujur saja aku begitu takut, takut jika yang ada dihadapanku ini adalah sesosok makhluk halus. Gadis itu diam saja, akhirnya kuputuskan untuk berdiri dihadapannya.

“agashi” panggilku lagi, kini aku sudah berjongkok dihadapannya. Dia terduduk dengan kaki yang ditekuk, wajahnya pun ikut ditelungkupkan disela kakinya itu. Perlahan dia mengangkat wajahnya, lampu ditaman ini memang tidak terlalu terang, tapi aku masih mampu melihat wajanya dengan jelas, matanya yang sembab dan tunggu aku mengenalnya dia ….

“Yoona-ssi?” ucapku dengan suara bergetar. Bisa kulihat bahwa dia terkejut mendengar ucapanku, sejenak kemudian dia menggeleng-gelengkan kepalanya.

“kumohon.. jangan beritahu mereka aku disini, aku sungguh lelah.. aku ..”ucapnya dengan suara parau kemudian dia ambruk dihadapanku. Astaga apa yang terjadi dengannya ?.

□□□

Saat ini dia masih terbaring dihadapanku, matanya terpejam, dan bibirnya terlihat begitu pucat. Ah untung saja kemarin Appa membelikanku sebuah apartement jadi aku tidak perlu repot-repot membawanya pulang kerumah. Tapi yang masih kupikirkan saat ini adalah, mengapa dia bisa ada ditaman itu sendirian dan menangis pula, padahal baru kulihat berita tadi pagi, dia tersenyum sangat manis kepada Taecyeon itu. Apa ini saatnya tuhan mengabulkan doa ku?, ah kuharap begitu.

“eungh” terdengar lenguhan kecil dari bibir mungilnya. Aku segera berlari untuk menghampirinya.

“dimana aku ?” tanyanya sambil terus memegangi kepalanya, apa dia baik-baik saja ya ?.

“eh, kau diapartementku.. jangan bergerak dulu, kau belum sembuh betul” ucapku sedikit gemetar, aku tidak tahu sejak kapan jantungku berdetak, tapi yang aku takutkan jika dia mendengarnya, aish. Dia memandang heran kearahku, apakah aku terlihat aneh ?. lalu dia membuka selimutnya dan menyadari bahwa dia bukan mengenakan pakaian semalam.

“tenang saja, semalam pelayanku membeli piyama ini untukmu dan tentu saja bukan aku yang menggantinya” ucapku, dia mengangguk.

“kau siapa ?” tanyanya, ah iya bagaimana bisa aku berbicara panjang lebar, sedang dia tidak tahu namaku sama sekali.

“aku.. Lee Donghae, kau boleh memanggilku Donghae” ucapku, aish mengapa aku bisa segugup ini.

“apa aku perlu memperkenalkan diriku juga?” tanyanya. Aku menggeleng, mana mungkin aku tidak mengenalinya, hanya saja aku masih terlalu shok saat ini. Dia gadis yang selalu aku puja, kini berada dihadapanku dan tersenyum langsung kepadaku.

“haha kau begitu lucu Donghae-ssi.. jangan gugup seperti itu” candanya. Aku pun ikut tertawa, ternyata aku benar-benar tidak salah mencintai seseorang.

“aku boleh minta sesuatu padamu?” tanyanya padaku. Aku menoleh kearahnya, dia menatapku mata besarnya ah, mengapa dia bisa secantik itu.

“tentu saja” ucapku mantap.

“bolehkah aku tinggal bersamamu, sampai aku benar-benar siap untuk kembali dengan mereka?”

“ta..ta”

“kumohon Donghae-ssi.. hanya kau yang bisa menolongku” ucapnya sambil menampakkan puppy eyesnya. Siapa yang tidak luluh jika dia selalu menunjukkan puppy eyesnya seperti itu.

“baiklah”

“huuaa.. gumawo”

□□□

Kini sudah hampir satu bulan dia tinggal bersamaku, tentu saja bukan tinggal dalam satu kamar, aku tinggal di kamar ku dan dia tinggal dikamar tamu. Sebulan ini aku merasa hidupku begitu berwarna, sebulan ini aku sudah mengenalnya cukup jauh, bahkan dia juga sudah mengenal keluarga dan sahabatku, memang awalnya mereka tidak percaya bahwa dia adalah Yoona, tapi seiring berjalannya waktu mereka pun membenarkan ucapanku.

“kau lapar sekali” ejekku ketika melihatnya melahap semua sayuran dipiringnya.

“hah tentu saja, mereka tak akan memberiku julukan shikshin jika aku tidak banyak makan seperti ini” ucapnya dengan bangga, aku tersenyum. Dia memang benar-benar cantik, dilihat dari sudut manapun tetap saja cantik.

“kenapa kau menatapku seperti itu oppa ?” tanyanya, aish rupanya dia menyadari dari tadi aku menatapnya.

“ah tidak Yoongie.. hanya saja kau..”

“aku kenapa ?” tanyanya begitu polos, matanya membulat.

“kau cantik” ucapku singkat lalu menundukkan kepalaku, malu.

“terima kasih oppa.. emm kau juga tampan, eh bahkan sangat tampan” ucapnya sambil tertawa alligator. Aku pun ikut tertawa bersamanya, sungguh dia memang benar-benar canduku.

“maaf kami terlambat” ucap seseorang yang menghancurkan kemesraan kami. Siapa lagi kalu bukan Lee Hyukjae yang bodoh itu.

“oh tidak apa-apa Hyukjae oppa,” ucap Yoona. Secepat itukah Yoona memaafkan Hyukjae yang datang terlambat, hampir 2 jam kami menunggunya, semudah itukah dia mengucapkan kata ‘tidak apa-apa’, jika aku jadi dia aku akan mencincang sahabatku ini.

“kau sungguh beruntung Hyukie, jika aku jadi Yoona, sudah kucincang kau” ancamku padanya, dia tertawa, eh tunggu siapa yang ada dibelakangnya.

“annyeong semua” ucap seseorang dibelakang Hyukjae dia mulai menampakkan wajahnya dan ..

“Shin Ga In, sedang apa kau disini?” tanyaku, ah bodoh mengapa Hyukjae bisa membawanya kesini, merusak moodku saja.

“aku hanya diajak Hyukjae oppa kesini, apa aku menganggu?” tanyanya dengan wajah sepolos mungkin.

“tidak apa-apa, wah Hyukjae oppa, apakah dia kekasihmu?” tanya Yoona membuatku dan Hyukjae terkejut. Aku hanya menatap tajam kearah Hyukjae seperti –jangan-katakan-apa-apa-.

“ah bukan aku hanya sahabatnya saja, kau bukankah…”

“cepat makan lalu kita pergi ke Lotte Word” potongku sebelum dia mengucapkan sesuatu yang akan menghancurkan ketenangan Yoona.

□□□

“wah disini ramai sekali” seru Hyukjae, aku dan yang lain pun terkekeh. Benar juga ucapan Hyukjae, disini sangat ramai bisa gawat jika mereka mengetahui Yoona ada disini, segera kutarik Yoona untuk mengikutiku ketempat agak sepi.

“apa yang kau lakukan Donghae oppa?” tanyanya dengan raut wajah bingung, aku hanya tersenyum melihat tingkah polosnya. Aku pun memberikan sebuah topi, dan kacamata yang sama denganku.

“ini pakailah” ucapku seraya memakai milikku.dia pun mengangguk lalu ikut memakainya.

“kalian dari mana saja ?” cerocos Hyukjae ketika kami menghampiri tempat awal kami datang.

“memakai penyamaran, kau tahu siapa Yoona kan” ucapku sambil memegang erat tangannya. Dan menatap lurus kearah permainan, aku tahu pasti saat ini gadis itu tengah menatap terkejut atas sikapku.

“ayo..kita nikmati hari ini” teriakku lalu berlari sambil terus memegang tangannya.

“ayoo kita berpencar, aku dengan Yoona dan kau dengan Ga In” ucap Hyukjae dan tentu saja aku terkejut. Apa yang dia lakukan, apa dia ingin mendekatkan ku dengan Ga In, tidak Hyukjae bodoh aku tidak mau.

“Ya! Apa-apaan kau, seenaknya saja kau mengatur, memang siapa yang mengajak mu kesini hah!” bentakku.

“wah Hae kau sampai segitunya, aku hanya bercanda kekeke” ucapnya dengan cengiran khasnya.

“sudahlah ayoo Hyukjae oppa, aku ingin segera bermain” rengek Ga In. mereka berdua pun berlalu dihadapanku, aku segera menoleh kesampingku dan begitu terkejut ternyata gadis ini sedang memandangku.

“mengapa kau takut jika aku pergi dengan Hyukjae oppa?” tanyanya dengan wajah innocent. Aku tersenyum lalu merangkulnya. ‘tentu saja karna aku mencintaimu Im Yoona’ batinku.

“aku tidak mungkin melewatkan kesempatan berdua dengan idolaku, kau tahukan aku adalah SONE, tidak mungkin aku membiarkan Hyukkie bodoh itu mencuri kesempatanku” sungutku. Ah aku berbohong, maafkan aku Yoongie.

“hahaha kau lucu sekali Donghae oppa” ucapnya sambil terus tertawa.

“sudahlah ayoo kita habiskan waktu bersama”

“kajja”

□□□

Aku dan Yoona terus menikmati waktu bersama, dimulai kami memasuki rumah hantu yang membuatku menjerit ketakutan dan tentu saja dia mentertawakanku, aku sungguh sangat malu mengapa dia harus tahu aku takut hantu. Lalu kami menaiki kincir angin, aku tersenyum melihat wajahnya yang begitu kagum dengan pemandangan dari atas. Kini aku dan dia tengah berdiri didepan kedai ‘Trick and Shoot’. Kali ini aku akn berusaha menembak sasaran untuk mendapatkan hadiah utamanya.

“apa kau yakin bisa oppa?” tanya Yoona sedikit ragu.

“kau meragukanku Yoongie? Baiklah akan kutunjukkan”. Aku pun mulai menembak sasaran utama, tembakan pertama sedikit melenceng dari sasaran, kemudian tembakan kedua aku berhasil menembaknya dan masih ada satu peluru. Aku mulai menembak dan ..

“yeyeye kau berhasil Donghae oppa” seru Yoona begitu gembira lalu memelukku tiba-tiba. Aku terkejut dengan perlakuannya, namun tetap aku begitu menyukainya.

“eh maafkan aku oppa” ucapnya langsung melepas pelukanku. Aku tersenyum lalu mengacak pelan rambutnya.

“kau berhasil nak, ini hadiahnya” ucap seorang Ahjussi lalu memberikanku boneka Ikan yang begitu besar.

“gumawo Ahjussi” ucapku sambil menundukkan badan. Lalu aku menarik Yoona meninggalkan kedai itu.

“ini untukmu” ucapku seraya memberikan boneka ikan itu. Matanya begitu berbinar, menatap boneka ikan ditanganku kemudian mulai meraihnya.

“benarkah, gumawo Donghae oppa, gumawo” ucapnya sambil memeluk boneka itu.

“eh tunggu boneka ini terlihat mirip denganmu oppa” ucapnya mengejekku. Aish mulai lagi, sungguh anak ini!. Tidak terasa hari sudah hampir malam, aku segera menoleh untuk menatap wajah indahnya. Terlihat dari wajahnya dia sangat kelelahan.

“kau lelah Yoongie?” tanyaku. Dia menoleh dan aku segera mengunci tatapanku. Mataku tak pernah berkedip selama menatap manik matanya. Dia sungguh cantik, ah sudah berapa kali aku mengatakannya tapi aku tidak pernah bosan.

“aku tidak lelah oppa, karna kau bersamaku, terima kasih untuk hari ini” jawabnya masih dengan menatapku. Aku tersenyum perlahan kudekatkan wajahku dengan wajahnya, aku bisa merasakan hembusan nafasnya tepat berada diwajahku. Kini matanya terpejam aku tersenyum melihatnya. Tiba-tiba ……

“Ya!! Lee donghae kemana saja kau, kami mencari mu tau!” teriak seseorang yang membuat aku dan Yoona terkejut, kami pun menjauhkan diri satu sama lain. Astaga Hyukjae, akan kubunuh kau!!!.

“aish kau ini bisa tidak untuk tidak berteriak!” bentakku. Aku sungguh kesal dengannya, dia selalu saja menganggu moment indahku bersama Yoona.

“mengapa kau yang marah, lagian kalian kemana, tidak tahukah kami mencari kalian sejak tadi, lagi pula apa yang akan kalian lakukan dengan jarak sedekat itu, emm berapa ya.. 5mm mungkin” ucapnya dengan wajah polos, kalau sudah begini mana mungkin aku bisa membunuhnya.

“benar kata Hyukjae oppa, aku sampai lelah berkeliling mencari kalian” ucap Ga In.

“mianhae unnie.. aku hanya bersenang-senang dengan Donghae oppa” ucap Yoona dengan wajah penuh penyesalan. Mengapa Yoona seperti itu, dan sejak kapan dia memanggil Ga In dengan sebutan unnie?.

“tidak apa-apa Yoona,”

“kau ini benar-benar Hae, melupakan aku sahabatmu disaat ada Yoona disampingmu, apa aku harus melenyapkan Yoona supaya kau tidak melupakanku”celetuk Hyukjae langsung membuat aku melotot kearahnya, tidak terkecuali Yoona dan Ga In yang begitu terkejut dengan ucapan Hyukjae.

“kau ini jangan asal bicara!”ucapku ketus. Sementara dia hanya menunjukkan cengirannya itu.

“baiklah ayo kita pulang” aku pun mengajak mereka pulang.

□□□

Malam ini aku tidak bisa tidur, aneh semenjak aku bermimpi buruk tadi sore, mata ini rasanya sulit untuk dipenjamkan. Entah mengapa aku merasa takut kehilangan lebih tepatnya kehilangan dia-Yoona-. Aku begitu takut jika dia meninggalkanku, harusnya aku berfikir dia memang jauh beda denganku. Dia adalah seorang public figure yang begitu terkenal sedangkan aku hanya seorang Lee Donghae meski Appa ku mempunyai perusahaan terbesar dikorea ini ‘Lee Coorporation’ tetap saja itu milik Appa, aku tidak ada apa-apanya. Dan terlebih lagi Yoona begitu cantik banyak pria tampan diluar sana yang begitu memujanya selain aku tentunya. Sementara aku apa aku terlihat tampan bagi kalian ?, ah entahlah aku tidak terlalu banyak berharap. Apa menurut kalian aku cocok dengan Yoona ?. kulangkahkan kakiku menuju balkon ruang tengah, langkahku terhenti ketika melihatnya sedang berdiri memandangi keindahan malam, yang kurasa masih kalah dengan keindahannya. Secara perlahan aku melangkahkan kakiku kearahnya dan berdiri disampingnya.

“kau belum tidur Yoongie?” tanyaku, dia menoleh kearahku kemudian kembali menatap indahnya malam.

“aku tidak bisa tidur oppa” jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya.

“kenapa?”

“entahlah aku merasa takut” ucapnya. DEG dia merasa takut, apa dia merasakan hal yang sama denganku ?.

“mengapa, apa yang membuatmu takut?” tanyaku lagi. Dia menatapku.

“bagaimana jika pada masanya aku harus kembali ke Girl’s Generation oppa, apa yang akan kau lakukan?” tanyanya sambil menatapku. Pertanyaan apa ini? mengapa dia bertanya begitu? Sebenarnya apa yang membuat dia seperti ini?.

“aku akan mendukungmu Yoongie” ucapku.

“tapi bagaimana jika aku tidak kembali lagi ke Girl’s Generation?”

“kurasa tidak ada alasan bagiku untuk tetap menjadi seorang SONE” jawabku. Dia menatap tajam kearahku.

“Ya!! Mana bisa begitu, aish oppa” katanya sambil melipat tangan didadanya.

“mengapa? Memang benar kok, aku menjadi seorang SONE karena seorang Im Yoona, jadi jika tidak ada kau mana mungkin aku akan terus menjadi seorang SONE”

“kau tidak boleh hanya menyukaiku, kami ada 9 orang oppa, kau juga harus menyukai unnie-unnie dan Seohyunku!” bentaknya

“baiklah aku akan menyukai Seohyun dan unnie-unniemu tapi tetap satu yang aku cintai” ucapku, terlihat wajahnya begitu penasaran.

“mwo? Siapa oppa?” tanyanya dengan wajah innocentnya. Aish mengapa dia bisa selugu ini, ‘Ya! Im Yoona hanya kau yang aku cintai’ batinku.

“rahasia.. sudahlah kau tidur, ini sudah larut, besok aku akan mengantarmu ke Dorm” ucapku sambil mendorong tubuhnya untuk berbalik.

“ta..tapi”

“sudahlah Yoongie”

“baiklah aku tidur.. good night oppa” ucapnya lalu mencium pipiku. Aku menoleh kearahnya dia hanya memeletkan lidahnya.

“aku tidak akan pernah bisa kehilanganmu Yoongie”gumamku lalu pergi kekamar untuk tidur

□□□

“unnie kenalkan ini temanku Donghae oppa” ucapnya sambil memperkenalkanku pada unnie-unnienya. Benarkah ini member Girl’s Generation ? dihadapanku ? wah apa aku sedang bermimpi, aish jinjja!.

“benarkah ini temanmu, Yoong? Aish tampannya?” seru Jessica. Apa yang dia bilang, aku tampan wah..

“benar unnie.. tapi kau tidak boleh mendekatinya kau kan sudah punya Donghae oppa” gerutu Yoona sambil mengerucutkan bibirnya. Lucu sekali.

“apa kau menyukainya Yoong?” selidik Soo Young sambil mengedipkan matanya kearahku yang membuatku salah tingkah.

“apa yang kau katakan unnie.. aku.. ti.. aku”ucap Yoona dengan terbata.

“hahaha kau menyukainya Yoong.. jujur saja” kali ini Tiffany yang berucap. Semuanya menyudutkan Yoona yang wajahnya tampak semakin memerah.

“sudahlah.. sekarang kau ceritakan, kemana saja kau selama sebulan lebih ini?” tanya Taeyeon.

“mianhae Taeyeon-ssi selama ini dia tinggal bersamaku” ucapku.

“Mwoo?! Tinggal bersama” Koor member SNSD kecuali Yoona.

“aish untung saja tidak ada Netizens..hah Yoong kau membuatku khawatir. Terima kasih Donghae oppa sudah mau menjaga Yoona kami” ucap Sunny tersenyum padaku. Aku pun mengangguk dan pamit untuk pulang.

“gumawo oppa, terima kasih untuk waktunya” ucap Yoona.

“ne cheonma Yoongie.. jaga dirimu” aku pergi dari Dorm SNSD.

□□□

Malam ini adalah hari ulang tahun pernikahan Umma dan Appa, mereka mengundang relasi mereka dari berbagai kota, rumahku yang biasanya terlihat sepi kini disulap menjadi mewah. Semua orang bahagia, tapi tidak denganku sudah hampir 5 hari setelah aku mengantarnya pulang aku tidak bertemu dengannya, dia dan member lainnya sedang mempersiapkan comeback mereka. Aku sungguh merindukan Yoona.. sangat merindukannya.

“terima kasih untuk kedatangan kalian semua, aku dan keluargaku sangat bahagia” ucap Appa yang member sambutan.

“malam ini selain aku merayakan haru Ulang Tahun Pernikahan ku bersama istriku masih banyak acara yang akan aku sampaikan tapi sebelum itu kita sambut bintang tamu special kita” ucap Appa. Bintang tamu ? tapi tadi siang Umma tidak mengatakan kalau ada bintang tamu, hah terserah lah aku tidak mau memikirkannya kemudian aku menundukkan kepalaku. Alunan musik mulai terdengar, tunggu ini benar-benar lagu yang tidak asing bagiku. Segera ku angkat kepalaku dan terlihat 9 orang wanita cantik berdiri diatas panggung dan mereka.

“Girl’s Generatio”seruku segera menghampiri Umma.

“Umma mengapa kau tidak mengatakan jika Appa mengundang mereka?” tanyaku. Umma tersenyum membelai wajahku.

“ini kejutan untukmu, masih banyak kejutan lainnya sayang” ucap Umma, kejutan?

“kau tenang Hae.. ini juga termasuk perayaan untuk mu” ucap Donghwa hyung. Aih mereka main rahasia-rahasiaan denganku. Segera kualihkan pandanganku, dan begitu terkejut aku ketika melihat sahabatku Hyukjae yang datang, dan dibelakangnya ada Shin Ga In.

“Hyukjae” teriakku lalu memeluknya.

“Ya! Hentikan kau membuatku malu,” gerutunya.

“mianhae”

“ah benarkah itu mereka Girl’s Generation?” tanya Hyukjae ketika melihat kearah panggung. Aku mengangguk

“itu kejutan untukku” ucapku. Tidak terasa lagu itu sudah selesai, kini Appa mulai menaiki panggung kembali. Aku segera berjalan menghampiri member SNSD itu.

“annyeong” sapaku.

“oh annyeong oppa” koor member SNSD. Kulihat kearah gadis itu, dia hanya menunduk ada apa dengannya ?.

“Yoong ayo”ucap Yuri lalu menarik tangan Yoona meninggalkanku tapi dengan cepat aku menghentikannya.

“bisa kita bicara?” tanyaku. Mudah-mudahan ini waktu yang tepat, aku tak mau menunggu berlama-lama lagi.

“ta..pi” ucap Yuri. Kulihat Yoona mulai melepaskan tangannya.

“tak apa unnie..” ucapnya lalu menarik tanganku.

“kau ingin bicara apa?” tanyanya dengan nada dingin. Ada apa dengannya sih ?

“kau baik-baik saja Yoongie?” tanyaku. Dia mengangguk. Aki bingung harus mulai dari mana.

“Yoongie saranghae..” ucapku to the point, dia terkejut membulatkan matanya. Aku begitu gugup saat ini. Dia terdiam, aku semakin bingung dia kenapa.

“Yoongie saranghae.. I Love You” dia menundukkan wajahnya. Kulihat Appa yang masih terus berbicara panjang lebar.

“jadi aku juga akan mengumumkan pertunangan anak bungsuku Lee Donghae dan anak dari rekan bisnis ku Shin Ga In” ucap Appa yang membuat ku terkejut, segera ku alihkan untuk memandangnya, dia semakin menunduk.

“Yoongie” panggilku. Dia mengangkat wajahnya dan matanya terlihat memerah. Dia menangis.

“ini jawabanku oppa” ucapnya langsung beranjak pergi meninggalkanku. Segera kutarik tangannya.

“apa lagi.. kau tidak cukup mempermainkanku, sudahlah Donghae oppa kau harus naik keatas panggung kesana” bentaknya, aku cukup terkejut dia tidak pernah membentakku.

“apa kau tahu, ketika Taeyeon unnie mengatakan bahwa kami harus menjadi bintang tamu acara pertunangan dari anak bungsu pemilik perusahaan Lee Coorporation, aku begitu shock oppa, kau tidak tahu apa yang ku rasakan, sudahlah ini semua sudah selesai” ucapnya lalu meninggalkanku, jadi ini alasan dia begitu dingin padaku.

“Yoongie” panggilku.

“Lee Donghae silahkan naik keatas panggung” ucap Appa memanggilku. Aku hanya menatap kosong kearah kepergiaannya lalu pergi keatas panggung. Aku serasa mati rasa, aku sungguh tidak tahu apa yang harus kulakukan. Dia Yoona meninggalkanku disini untuk menghadapi situasi sesulit ini sendiri.

“cepat kau pakaikan cincin ini di jari Donghae” ucap Umma pada Ga In. aku hanya menunduk, entahlah saat ini aku begitu malas melihat wajahnya.

“Donghae-ah cepat kau pakaikan cincin ini di jari Ga In” ucap umma. Dengan malas aku mengambil cincin yang diberikan Umma, tapi sungguh aku tidak bisa melakukannya.

“maafkan aku Umma, aku tidak bisa” ucapku langsung pergi meninggalkan pesta itu, aku tidak peduli mereka semua yang berteriak memanggilku.

□□□

Langkahku terhenti ketika sampai disebuah taman, taman yang menjadi saksi pertemuan pertama ku dengan Yoona. Aku merasa ingin menangis saat ini, perasaan ini begitu sesak, aku sungguh tidak bisa bernafas dengan baik. Aku memilih duduk dibangku taman. Membiarkan angin malam menerpa rambutku yang sudah terlihat begitu kacau. Aku tidak peduli, aku hanya ingin Yoona-ku berada disini.. bersamaku.

“mengapa kau disini?” tanya seseorang, suara yang begitu kukenal. Segera ku lihat seorang gadis berdiri kurang dari satu meter dari tempatku duduk.

“Yoongie” ucap ku. Mataku masih sehat untuk bisa menebak seseorang yang jaraknya tidak jauh dariku.

“kau bodoh Lee Donghae” rutuknya.

“Yoongie.. aku tidak bisa” ucapku, bersamaan itu air mata lolos dari mataku.

“kau sungguh bodoh oppa” ucapnya lalu memeluk tubuhku, membiarkan aku menangis dipelukannya.

“aku mencintaimu..Yoong”

“aku juga mencintaimu Donghae oppa”

“saranghae.. I Love You” bisikku ditelinganya. Dia semakin mengeratkan pelukannya. Aku sangat mencintaimu, aku tidak peduli lagi dengan perbedaanmu denganku Yoongie.

“wah mesranya” teriak seseorang membuatku dan Yoona terkejut.

“Ya! Bisa tidak kau berhenti menganggu acaraku dengan Yoona” gerutuku sementara Yoona hanya tersenyum.

“apa kami juga tidak boleh menganggumu nak” ucap Appa yang tiba-tiba berada dibelakang Hyukjae bersama Umma, Donghwa hyung, dan Ga In.

“maafkan aku Appa”

“kami memafkanmu nak, kau pantas bahagia.. Umma sangat sengang mempunyai menantu secantik dia” ucap Umma langsung memeluk Yoona.

“terima kasih Ahjumma” ucap Yoona

“panggil aku Umma sayang”

“Umma”. Aku hanya tersenyum melihat mereka, tapi tunggu, Umma bilang menantu, akukan belum menikah dengan Yoona.

“kau akan menikah secepatnya dengan Yoona” ucap Appa yang bisa membaca pikiranku.

“Appa..”

“oleh sebab itu sekarang adalah pertunangan kalian” ucap Donghwa hyung.

“tapi aku belum membeli cincin”

“ini cincin pertunanganmu oppa” ucap Ga In. ah aku lupa apa gadis itu patah hati.

“maafkan aku oppa, aku hampir saja merebutmu dari Yoona, tapi kau tenang saja, aku sudah memiliki kekasih” ucapnya sambil melirik Hyukjae.

“mwo?! Sejak kapan kalian?”

“hampir 2 bulan Hae” celetuk Hyukjae. Ya! Sahabat macam apa dia merahasiakan dariku.

“sudahlah sekarang adalah pertunanganmu Hae” ucap Hyukjae sambil memelukku.

“sekarang pakaikan cincin ini dijari Yoona” ucap Appa. Aku segera memakaikan dijari cantiknya.

“sekarang kau pakaikan cincin ini dijari Hae sayang” ucap Umma. Dan akhirnya hari ini aku dan Yoona pun resmi bertunangan.

“wah Yoong chukae” Koor member SNSD yang entah kapan sudah hadir disini.

“gumawo.. aku menyayangi kalian” ucap Yoona. Segera aku menatap matanya yang berkaca-kaca. Aku pun memeluknya dan kurasakan dia menangis dipelukanku.

“saranghae Yoong,, I Love You”

“saranghae Donghae oppa.. I Love You Too” jawabnya. Segera kulepas pelukanku. Mendekatkan wajahnya dengan wajahku matanya terpejam dan aku mulai melumat bibirnya, rasanya begitu manis. Dan inilah kisahku semenjak aku dan Yoona bertunangan kemudian kami mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan bahwa Yoona sudah tidak sendiri, haha para pria bersiaplah sakit hati .. dan terima kasih sudah mendengarkan kisahku.

END

Akhirnya selesai .. hay-hay aku kembali, maaf kalo makin gaje dan untuk FF My Antifans Is My Wife part 10 tunggu ya masih diproses. Gumawo ..