Author : Mheliya_sonelf
Genre : chapter
Main cast : Im yoona as Yoona SNSD , Lee Donghae as Donghae Suju , Choi Minho SHINee as Choi Minho
Other cast : All member Suju and SNSD
Rating : PG 15
Tittle : My Antifans is My Wife
Note : wah ngga kerasa udah part 11, berarti selanjutnya adalah part akhir.. maaf ya aku updatenya lama.. oh iya jangan lupa Pyro vote our beloved YoonHae.. YoonHae Jjang !!
HAPPY READING …
Summary :
Im Yoona adalah salah satu anggota Girl Band terkenal di Korea Girl Generation atau yang lebih dikenal dengan SNSD dan Lee Donghae adalah salah satu anggota Boy Band yang juga terkenal di Korea yaitu Super Junior. Keduanya saling membenci satu sama lain, bahkan Yoona sudah mengkategorikan dirinya menjadi AntiFans Lee Donghae. Namun semua berubah ketika mereka saling jatuh cinta dan hal itu membuat Yoona menghilang tanpa jejak, apakah yang terjadi pada Yoona dan bagaimana Donghae bisa bertemu Yoona kembali ? ikutin ceritanya ya… gumawo reader ^_^
***
Gadis itu terus saja berlari menyusuri jalan. Seolah tenaganya tak akan habis dia pun semakin mengencangkan larinya. Wajahnya terlihat pucat, pikirannya kacau bahkan dia bersikap acuh pada orang yang ditabraknya. Dia terus berlari sampai langkahnya terhenti pada sebuah taman yang sepi. Dengan langkah gontai dia pun duduk disalah satu bangku taman.
“mengapa aku bisa sebodoh itu” gumamnya pada diri sendiri. Tangannya masih menggenggam I-Phone yang sedari tadi dia bawa. Tangisnya pecah ketika melihat objek yang membuat perasaannya sesak.
“harusnya aku sadar kau masih mencintainya!” dia terus merutuki dirinya sambil sesekali sesenggukan karena terlalu banyak menangis. Tiba-tiba tangisnya terhenti. Ada sebuah tangan yang mengulurkan sebuah sapu tangan untuknya.
“berhenti menangis” ucap orang itu. Yoona pun mengangkat wajahnya. Matanya membulat ketika menyadari siapa orang itu.
“Minho ” ucap Yoona nyaris seperti bisikan. Minho pun tersenyum lalu duduk disebelah Yoona. Sejenak suasana hening seketika, baik Yoona maupun Minho sama-sama terlarut dengan pikiran mereka masing-masing.
“emm.. aku” ucap Yoona memecah keheningan.
“aku tahu, noona sudah ingat semuanya kan?” potong Minho. Yoona mengangguk tak berani menatap Minho dia terus saja menunduk.
“maafkan aku noona.. aku sudah membuatmu menjadi seorang Ji Hyun, aku memang egois” ucap Minho, tangannya dia gunakan untuk menutup wajahnya. Minho menangis didepan Yoona, hal ini tentu saja membuat Yoona terenyuh.
“aku mencintaimu noona, tidak bisakah kau melihatku, hanya sekali ini tengok aku. Donghae hyung tidak mencintaimu. Harusnya kau memilih orang yang mencintaimu. Dan tidak bisakah kau tetap menjadi Ji Hyun-ku tetap berada disisiku noona, semua tidak percaya padaku. Bahkan Siwon hyung menganggapku orang jahat. Hanya noona harapanku. Hanya noona yang mampu membuat ku tenang ku mohon tetap menjadi Ji Hyunku” ucap Minho panjang lebar. Yoona semakin terenyuh. Air matanya menerobos keluar. Bibirnya terasa kelu untuk mengucapkan sesuatu. Minho yang melihat Yoona menangis pun segera memeluk tubuh ramping Yoona. Membiarkan gadis yang dia cintai mengeluarkan perasaannya. Membiarkan gadis itu menangisi orang lain bukan dirinya.
“jangan menangis noona” ucap Minho sambil sesekali mengusap rambut halus Yoona.
“aku sangat mencintainya tapi..” ucap Yoona sesenggukan. Minho semakin mengeratkan pelukannya.
“lupakan dia noona, hidup bahagia bersamaku” ucap Minho.
***
“dimana Yoona ?” teriak Donghae, suaranya begitu menggema di Dorm SNSD. Perbuatan Donghae tentu saja membuat semua member SNSD menatap tajam kearahnya. Donghae yang menyadari hal itu segera membungkam mulutnya. Dia tahu, dia mengerti, pasti mereka semua marah padanya, marah karna perbuatannya. Sedetik kemudian, Jessica bangkit dari tempatnya menghampiri pria itu lalu.. Plakk tangan mungilnya mendarat mulus dipipi Donghae. Ini adalah kali kedua dia menampar Donghae, dan kalian pasti tahu penyebabnya.
“aku benar-benar kecewa padamu Donghae oppa” lirihnya. Mata coklat itu memanas, bening air mata mengalir dari sudut matanya membuat Donghae semakin terdiam. Yuri kemudian ikut bangkit dan menenangkan Jessica yang semakin menangis. Perasaanya begitu kacau, mengingat kejadian buruk menimpa dongsaeng kesayangannya.
“maaf, aku tahu ini memang tidak cukup. Aku mengecewakan kalian, menyakiti Yoona-ku. Aku akan menerima jika kalian membenciku tapi ku mohon beritahu aku dimana dia?”. Donghae menangis, dadanya sesak, dia terus saja merutuki kebodohannya. Kebodohan yang akan membuat dirinya kehilangan Yoona lagi.
“aku akan membantumu oppa, bukankah aku pernah berjanji. Tapi semua keputusan ada ditangan Yoona, dialah yang menjadi algojo saat ini. Aku akan berusaha menenangkannya. Tapi sampai saat ini dia belum memberi kabar pada kami” ucap Taeyeon panjang lebar. Donghae begitu tertegun, dia tidak menyangka Taeyeon masih ingin membantunya. Setelah apa yang telah dia lakukan menyakiti dongsaengnya.
“apa yang kau katakan Taeng, cih aku sungguh tidak sudi membantunya” pekik Soo yang tidak terima ucapan Taeyeon.
“diam kau Soo!, jangan karena disini yang terlihat Donghae oppa yang bersalah kau mau mengintimidasinya. Ini masalahnya dengan Yoona kita tidak boleh ikut campur” Sunny mengelus pelan bahu Soo yang bergetar. Sedetik kemudian Soo menutup mukanya dengan kedua tangannya. Soo, gadis itu menangis. Dia sungguh merasakan penderitaan Yoona.
“aku hanya tidak mengerti, mengapa ? mengapa gadis itu yang harus menderita sebegitu sulit seperti ini, aku hanya merasa tidak berguna sebagai eonnie- yang tidak bisa melindunginya” ucap Soo sesenggukan. Donghae terenyuh, tidak hanya Donghae, semua member Suju dan SNSD yang baru tiba pun merasa terenyuh dengan ucapan Soo.
“sudahlah eonnie.. aku yakin pasti Yoona eonnie sangat kuat, yang pasti kita harus membantunya, menguatkannya” Seohyun memeluk Soo yang masih saja menangis.
“aku berjanji, aku akan menyelesaikan ini semua” ucap Donghae.
***
Berkali-kali pria paruh baya itu menghela nafasnya. Menatap foto yang berada dalam genggamannya. Sedetik kemudian senyum sinis tersungging dibibirnya.
“kurasa kita harus membuat Netizens beranggapan bahwa Donghae dan Eun Soo memang menjalin hubungan” ucapnya menatap ke semua orang yang berada dalam ruangan itu.
“apa kau gila hyung ? Donghae sudah menikah dengan Yoona, apa kau ingin membuat hubungan mereka semakin berantakan?” pekik Leeteuk yang tidak terima keputusan Lee Soo Man.
“lalu, apa kau ingin Super Junior perlahan-lahan hancur, ini yang kau mau ? karir yang kalian telah mulai dari awal, hancur hanya karna selembar foto menjijikan ini!” bentaknya. Mata Lee Soo Man memerah. Donghae yang merasa sebagai objek penyebab pertengkaran itu semakin merasa bersalah.
“aku.. akan menjelaskan semuanya, bahwa itu hanya kecelakaan ku mohon jangan paksa aku untuk mengakui jika aku berpacaran dengan Eun Soo, aku tidak ingin semakin menyakiti Yoona” ucap Donghae. Mata teduhnya menatap mata Lee Soo Man yang memerah karena menahan emosinya. Kemudian senyum tipis tersungging dibibirnya.
“baiklah kita adakan konferensi pers lusa”
***
Gadis itu menatap kosong keluar jendela kamarnya. Bening air mata terus saja mengalir menganak sungai dipipinya. Minho yang mendapati bahwa gadis itu sedang melamun perlahan menghampirinya.
“kau baik-baik saja noona?” hening, tidak ada jawaban, hanya suara gemuruh angin yang memekakan telinganya. Minho tau apa yang terjadi, dia memilih diam sampai Yoona mau berbicara padanya.
1 jam
2 jam
Dering I-phone Yoona memecah keheningan. Yoona menatap sendu kelayar I-phonenya, terlihat jelas nama Appa-nya terpampang. Kemudian dia memilih untuk meletakan I-phone itu kembali. Tidak ada niatan sedikit pun untuk mengangkat panggilan itu. Entah sudah berapa puluh miscall dan sms di I-phonenya itu. ‘maafkan aku Appa’ batinya.
***
“kau sungguh keterlaluan Hae-ya” wanita paruh baya itu terus saja meluapkan emosinya, kepada pria tampan dihadapannya. Matanya memandang nanar pria itu. Dalam hati dia sungguh tidak menyangka, anak kebanggaannya. Anak lelaki yang selalu dia banggakan berbuat hal yang begitu menjijikan sekali. Sementara pria paruh baya disamping wanita itu hanya menunduk. Dia tidak mampu meluapkan amarahnya sama sekali, seperti yang dilakukan wanita disampingnya. Pikirannya melayang, memikirkan gadis cantik yang begitu dia rindukan. Gadis cantik yang telah menghilang bagai ditelan bumi.
“maafkan aku Umma, aku sungguh minta maaf” suara parau Donghae memecah keheningan. Perlahan dia bangkit dari tempatnya lalu bersujud dihadapan wanita dan pria paruh baya itu. Lee hyungwan, wanita paruh baya itu bangkit lalu memeluk putranya sangat erat. Dia tahu selama ini putranya menanggung beban yang teramat berat sendirian.
“maafkan Umma, Hae-ya seharusnya Umma tahu jika kalian tidak saling mencintai. Seharusnya Umma dan Ahjjusi tidak memaksamu menikah dengan Yoona. Pasti hal ini tidak akan pernah terjadi” ucapnya. Donghae menggeleng pelan. Ummanya selalu saja meminta maaf padanya, meminta maaf tanpa berbuat kesalahan padanya. Kemudian Donghae melepas pelukan Ummanya lalu menatap sendu wajah Ummanya.
“harusnya aku yang meminta maaf Umma, aku telah mengecewakanmu” ucap Donghae (lagi). Kini matanya beralih pada pria paruh baya yang tengah menatapnya.
“Appa juga minta maaf padamu Hae-ya, seharusnya Appa tidak memaksa Yoona menikah denganmu, aku sungguh tidak menyangka akan jadi seperti ini, aku benar-benar Appa yang kejam. Tapi aku janji setelah Yoona kembali. aku akan membiarkan kalian berpisah” ucap pria paruh baya itu. Donghae terkejut, ucapan yang terlontar dari ayah mertuanya begitu menohoknya. Rasa sesak pun menyergap.
“a..apa yang Appa ka..takan aku tidak-”
“kau tidak perlu berbohong lagi, aku tau kau melakukan ini karna mencintai gadis itu kan. Setelah kalian bercerai aku akan membawa Yoona kembali ke Paris”. Donghae terdiam, bibirnya terasa kelu. Dia ingin mengelak, tapi jika dia melakukannya dia akan semakin menyakiti Yoona. Hanya kebahagiaan gadis itu yang dia inginkan. Dan dia sadar betul jika gadis itu bersamanya, akan ada banyak air mata yang keluar. ‘baiklah jika ini yang terbaik aku akan menceraikanmu Yoongie’ batinya.
***
Suasana riuh para Netizens kini menggema diruangan besar itu, tidak sedikit kamera yang sudah mulai stand by merekam hal yang akan terjadi. Sementara didepan mereka duduk beberapa orang laki-laki. Lee Soo Man, dia yang membuka percakapan itu. Berusaha untuk mengklarifikasikan apa yang terjadi.
“baiklah jika ada yang kalian ingin tanyakan menyangkut masalah ini kami persilahkan” ucapnya. salah satu wartawan berdiri dan mulai bertanya.
“jadi apa hubungan Donghae-ssi dan Son Eun Soo-ssi ? mengapa foto itu bisa tersebar ?”. Donghae tersenyum tipis, tangannya bergetar memegang mic itu. Perlahan dia menarik nafas panjangnya.
“aku dan Eun Soo hanya berhubungan sebatas partner kerja, dan mengapa foto itu tersebar kurasa hanya ulah segelintir orang yang ingin melihatku hancur” jawab Donghae. Kemudian wartawan lainnya mulai bertanya.
“benarkah ? tapi aku merasa jika kau memang mencintai Eun Soo-ssi kalian pasangan serasi”. Deg ! jantung Donghae berdetak cepat. Perasaan takut mulai menjalar dihatinya. Dia takut, bukan takut karena jawabannya salah, bukan. Dia takut jika diluar sana Yoona melihat konferensi pers ini. Mendengar wartawan itu mengatakan bahwa dirinya dan Eun Soo adalah pasangan yang serasi.
“apa yang kau katakan, sudah kubilang aku dan dia hanya berteman karena pekerjaan. Hubungan kami tidak lebih” pekiknya. Leeteuk yang sedari tadi terdiam segera mengelus pelan bahu Donghae agar dia tenang.
“mengapa kau terlihat marah, itu pasti terbukti kalau kalian memiliki hubungan!” pekik wartawan itu tidak mau kalah. ‘jangan seperti ini Hae-ah kau harus tenang, jangan semakin mengundang masalah’ bisik Leeteuk. Donghae mengangguk perlahan.
“maafkan aku, aku terlalu terbawa emosi. Saat ini aku tengah menjalin hubungan dengan seorang gadis. Dia gadis yang aku cintai, mana mungkin aku berpacaran dengan Eun Soo” ucap Donghae mantap. Leeteuk membulatkan matanya. Dia sungguh tidak mengerti apa yang dipikirkan Donghae.
“benarkah siapa?, apa itu Yoona-ssi?” tanya wartawan lainnya. Donghae terkejut ketika nama Yoona disebut. Kemudian dia tersenyum tipis. Lee Soo Man segera bangkit untuk mengakhiri konferensi pers ini.
“baiklah sekian dari penjelasan Donghae tadi. Sekali lagi akan kuluruskan bahwa foto itu tersebar hanya ulah segelintir orang yang ingin menghancurkan Donghae, dan hubungan Donghae dan Eun Soo hanya sebatas teman karena Donghae sendiri tengah menjalin hubungan dengan gadis lain terima kasih untuk waktunya”
***
Gadis itu tersenyum tipis memandang pria tampan dihadapannya. Sementara pria dihadapannya tahu bahwa tatapan mata gadis itu begitu kosong. Kemudian dia menyesapi secangkir the dihadapannya.
“lusa kita akan berangkat ke Italia noona” ucapnya pada gadis dihadapannya. Tatapan mata gadis itu semakin sayu mendengar ucapan pria itu. Minho, dia tahu Yoona masih berat meninggalkan Seoul. Tempat kelahirannya, sekaligus tempat dimana cintanya kini berada. Tapi dia tidak patah semangat, keinginannya memiliki gadis itu seutuhnya membuatnya semakin kuat untuk membawa gadis itu pergi jauh meninggalkan semua kehidupannya.
“bisakah kau membiarkan ku sendiri terlebih dahulu Minho-ya”
“tapi noona beberapa hari ini kau selalu menyendiri, tidak bosan kah?”. Yoona menggeleng. Matanya kembali menatap kearah jendela. Kini hujan turun begitu derasnya. Seolah langit tengah menumpahkan kesedihannya, sama seperti yang dia rasakan. Minho mendesah kesal, tapi meskipun begitu dia tetap memilih untuk membiarkan Yoona sendirian. Kini kamar itu kembali hening. Yoona meneteskan air matanya lagi, seolah air matanya tidak akan pernah habis. Perlahan tangisan Yoona semakin terisak.
“aku merindukan mu Donghae oppa” lirihnya. Dia terus saja merutuki kelemahannya yang tidak bisa sekalipun membenci Donghae seperti saat dulu dia selalu bermusuhan dengan Donghae. Dia sadar rasa bencinya pada Donghae kini telah memudar dan menjadikan rasa cinta yang teramat dalam untuk pria itu.
“sampai kapan aku seperti ini?” bisiknya sendiri. Yoona begitu terlarut dengan pikirannya sampai dia tidak menyadari sepasang mata memandang sendu kearahnya. Perasaan sesak menyergap pemilik mata tersebut. Sedetik kemudian tangannya sudah beralih pada I-phone digenggamannya.
“halo” sebuah suar disebrang terdengar.
“hallo, Eun Soo-ssi”
“ne, ada apa ?”
“bisakah kita bertemu?”
“baiklah pukul 3 KST oke”
“oke” flip, Minho mengakhiri sambungannya. Kemudian dia memejamkan matanya, menghembuskan nafasnya kasar. Kemudian matanya kembali terbuka. Memerah itulah yang terlihat. Dia mengangguk seolah membuatnya semakin mantap.
***
“jadi apa yang membuatmu ingin menemuiku?” tanya Eun Soo tanpa basa-basi. Minho menghembuskan nafasnya lagi. Dia menatap kearah luar jendela, untung saja dia memilih tempat yang bisa langsung menatap pemandangan dari luar.
“aku akan mengakhiri semua ini” ucap Minho. Eun Soo terkejut dengan yang dikatakan Minho.
“apa maksudmu?” tanya gadis itu. Meskipun dia tahu maksud Minho sebenarnya, hanya saja dia masih tidak mengerti mengapa pria itu memilih ini smeua.
“aku benar-benar tidak sanggup melihatnya menangis, aku merasa akulah orang yang paling kejam membiarkan orang yang kucintai menangis”
“cih, kau benar-benar lemah. Baru melihatnya menangis saja sudah lemah, bukankah kau bilang ingin memilikinya, lalu mengapa kau sekarang menyerah begitu saja!” pekik Eun Soo. Kesabarannya mulai habis mendengar penjelasan Minho. Sungguh dia benar-benar tidak terima dengan keputusan Minho. Karena dia sedikit lagi sudah bisa menggapai Donghae, tapi Minho malah akan membuatnya menjauh dari Donghae lagi.
“aku memang lemah ! aku tahu tapi, aku masih punya hati nurani. Apa kau yakin setelah Donghae hyung bersamamu dia akan bahagia? Kau salah dia tidak akan pernah bahagia, karena kebahagiaannya adalah Yoona noona”
“persetan dengan bahagia. Aku pasti bisa memberikan hal yang lebih ketimbang hal yang diberikan Yoona”
“baiklah jika itu maumu, akulah orang pertama yang akan menghancurkanmu, jika kau berani menghancurkan kebahagiaan mereka”
“apa yang kau katakan! Aku menghancurkan! Siapa yang kau bilang menghancurkan Minho-ssi! Bukankah itu yang kau lakukan!” mereka terus saja berteriak tanpa menghiraukan pandangan seluruh pengunjung yang menatap kearah mereka.
“aku akan membuat mereka kembali bersatu, dan kupastikan kau akan menyesal telah menentangku” pekik Minho lalu meninggalkan Eun Soo yang masih saja menahan amarahnya.
“arrrgghh bodoh!” pekiknya lalu ikut meninggalkan tempat itu.
***
Donghae membeku, ditangannya menggenggam map yang tadi diberikan ayah mertuanya. Matanya memandang kosong. Terlihat Eunhyuk, Shindong, Kyuhyun, Sungmin sedang tertawa menonton acara komedi ditelevisi, tapi berbeda dengannya. Dia hanya terdiam, seolah raganya telah lepas entah kemana. Eunhyuk menoleh menyadari bahwa tidak ada suara Donghae sama sekali. Nafasnya tercekat ketika melihat Donghae dengan pandangan kosongnya. Matanya kemudian beralih pada map yang dipegang Donghae.
“apa itu?” tanyanya sambil mengambil map itu dari tangan Donghae yang tengah lengah.
“SURAT PERCERAIAN” pekiknya. Membuat Shindong, Kyuhyun dan Sungmin tidak ketinggalan Donghae terkejut.
“apa yang kau lakukan, cepat kembalikan!” ucap Donghae seraya merebut map itu.
“jelaskan padaku apa yang terjadi Donghae ?” Eunhyuk menatap tajam kearah dongsaengnya itu. Donghae terdiam, sedetik kemudian matanya mulai memerah.
“aku akan bercerai” ucapnya lirih. Sementara yang lain menatap Donghae dengan iba.
“mengapa bisa hyung, apa Yoona yang memberikan ini?” tanya Kyuhyun. Donghae menggeleng. Dia mendongakan kepala berusaha menahan air mata yang akan terjatuh.
“Ayah mertuaku yang memberikannya”
“Apa?!”
***
Jessica mengernyitkan dahinya ketika melihat Yuri dan Soo Young telah berpakaian begitu rapih.
“kalian mau kemana ?” tanyanya. Yuri tersenyum lalu menggenggam tanga Jessica.
“aku akan membeli makan dengan Soo Young, kau mau menitip” jawab Yuri. Jessica semakin bingung. Sikap aneh Yuri, jika mereka hanya ingin membeli makanan mengapa gadis itu harus menggenggam tangannya.
“ah tidak, kalau begitu hati-hati”
“baiklah kami pergi”
***
“benarkah ini rumahnya?” tanya Soo yang tampak ragu. Terlihat Yuri terus saja membolak-balikan kertas digenggamannya.
“Anhevia no.4 setauku ini memang rumahnya, hanya rumah ini yang bernomor 4 dijalan Anchevia” jawab Yuri. Soo mengangguk lalu menekan bel pintu itu. Hampir 5 menit pintu itu baru terbuka. Munculah seorang gadis dari balik pintu itu.
“ada apa ?” tanya gadis itu dengan nada dingin. Yuri dan Soo mendengus, sungguh tidak sopan.
“aish tidak bisakah kau menyuruh kami masuk terlebih dahulu?” tanya Soo. Eun Soo gadis itu kembali mendengus. Dia menyurh kedua tamunya masuk.
“jadi apa tujuan kalian kesini?”
“aku hanya ingin kau berhenti menganggu rumah tangga Donghae dan Yoona” ucap Yuri. Eun Soo tersenyum sinis.
“apa?! Menganggu, bukankah memang Yoona yang tidak bisa menjadi istri yang baik bagi Donghae oppa sehingga dia lebih memilihku” ucap Eun Soo.
“berhenti! Cukup kesabaranku sudah habis menghadapimu, kau jika masih berani menyentuh seujung saja kebahagiaan mereka aku tidak akan segan membunuhmu” ancam Soo.
“kau fikir aku takut heh!, cih wanita sepertimu hanya bisa berucap tanpa bisa berbuat”
“baiklah Eun Soo, kau sudah membuat kami marah, cepat kalian masuk” perintah Yuri menyuruh beberapa orang masuk. Beberapa orang berpakaian tegap menerobos masuk lalu menggenggam kedua lengan Eun Soo.
“Ya!! Apa yang kau laukan hei!” pekik Eun Soo sambil berusaha untuk meronta.
“sudah ku bilang, jika kau membantah aku akan membunuhmu, tidak maksudku mereka yang akan membunuhmu?!”
“oh, jadi kalian main kekerasan. Baik aku tidak akan takut”
“sekarang bawa dia ke gudang yang sudah kuberitahu” perintah Yuri. Kemudian beberapa orang itu membawa Eun Soo pergi.
“Yul, apa kau yakin” tanya Soo agak ragu.
“tentu, aku melakukan ini demi Yoona”
***
Donghae menatap layar I-phonenya. Dia menatap foto dirinya dan Yoona yang mengenakan gaun pernikahan. Terlihat sekali senyuman yang dipaksa. Tapi itu dulu, kini dia begitu mencintai istrinya. Pikirannya kembali melambung, baru beberapa menit lalu Minho menelfonnya mengatakan jika Yoona ada bersamanya.
*Flashback*
“halo”
“hyung, ini aku Minho”. Donghae mematung, Minho ? bagaimana bisa ?
“aku hanya ingin memberitahu padamu, Yoona noona bersamaku”. Oh, jadi dia menelfon Donghae ingin pamer bahwa Yoona kini mempercayainya.
“hyung, besok aku dan noona akan ke Italia, jika kau masih ingin dia bersamamu, datanglah cegahlah kepergian kami” ucap Minho lagi. Membiarkan Donghae jadi pendengar setianya.
“apa yang kau katakan?” hanya pertanyaan bodoh yang mampu Donghae lontarkan.
“aku menunggumu hyung, jangan sampai kau menyesal, jika tidak aku akan benar-benar merebutnya” ucap Minho (lagi) lalu mengakhiri sambungannya.
*Flashback End*
Apa Minho sudah menyerah mendapatkan Yoona? Apa yang terjadi sebenarnya ? mengapa Minho berubah pikiran disaat kedua orang tuanya dan Yoona menyuruh mereka berpisah ? semua pertanyaan bergelayut dibenak Donghae. Dia masih tidak bisa berfikir dengan jelas. Sejenak kemudian senyum manis tersungging dibibirnya.
“masih belum terlambat aku bersamamu Yoong” gumamnya
***
@ incheon airport
Terlihat seorang gadis menatap sendu arloji biru kesayangannya. Dia masih ingat betul arloji itu adalah pemberian suami yang begitu dia cintai. Haruskah dia meninggalkan semuanya demi kebahagian yang telah dijanjikan seseorang padanya. Meninggalkan kebahagian natural yang telah melukainya.
“kita akan berangkat satu jam lagi noona” ucap Minho yang melihat Yoona terus saja merenung. Sejenak perasaan bersalah kembali menghantuinya.
“maafkan aku noona, akan kupastikan kau akan bahagia sebentar lagi” batinnya.
***
Donghae memakai hoodie kesayangannya. Matanya terus saja menatap arloji, bagaimana dia bisa lupa bahwa Yoona akan pergi satu jam lagi. Dengan langkah cepat dia berlari menuju mobilnya. Diperjalanan dia terus saja berdoa semoga Yoona belum pergi, semoga dia belum terlambat. Kecepatan mobilnya semakin bertambah. Untung saja jalanan tidak terlalu padat. Dengan begitu dia masih bisa menghentikan kepergian Yoona. I-phonenya bergetar, nama Minho terpampang dilayar. Perasaannya semakin tidak enak, dengan sigap dia mengangkatnya.
“hyung, kau dimana ?”
“aku dijalan Minho-ah, tunggulah”
“cepat hyung pesawat kami akan berangkat 45 menit lagi” Sial!, Donghae mengumpat pelan dan menambah kecepatan mobilnya.
“baiklah kau tunggu aku, ku mohon jangan biarkan Yoonaku pergi”. Donghae tidak menyadari dari arah yang berlawanan sebuah truk besar mengendarai mobil dengan kecepatan diatas normal. Dia masih saja asik berbicara dengan Minho, tiba-tiba Brakkkk.. mobil Donghae terpelanting jauh akibat hantaman truk besar itu. Mobil Donghae berguling-guling, sementara truk itu menabrak pohon. Semua orang yang berada ditempat sekitar segera menolong Donghae yang terjepit didalam mobil. Seluruh tubuhnya berlumuran darah.
“Yoong” gumamnya sebelum akhirnya tidak sadarkan diri.
***
Minho merasakan sesak ketika dia sedang berbicara dengan Donghae, dia mendengar suara hantaman begitu keras. Dia terus saja memanggil Donghae tapi tidak ada sahutan dari seberang.
Sebelum akhirnya ada suara yang menjawab sahutan itu.
“hyung” pekiknya.
“maaf, apa kau teman dari pemilik I-phone ini ?”
“iya siapa kau?
“pemilik I-phone ini mengalami kecelakaan dan sekarang sedang dibawa kerumah sakit” Deg! Astaga apalagi ini, mengapa semua harus berjalan tidak lancer, umpatnya. Dengan segera dia menghampiri Yoona yang masih termenung.
“noona” pekikya. Yoona menoleh tersenyum tipis, dia segera beranjak membawa koper untuk menghampiri Minho.
“sudah saatnya berangkatkah?”. Minho menggeleng, keringatnya bercucuran, nafasnya terengah-engah.
“ada apa ?” tanya Yoona yang semakin khawatir dengan Minho.
“Donghae hyung, kecelakaan”
“apa?!”
***
Lorong rumah sakit itu begitu ribut, tapi gadis itu tidak peduli. Dia terus saja berlari sementara peria dibelakangnya dengan susah payah mengejarnya. Langkah gadis itu terhenti ketika melihat beberapa orang berkumpul didepan sebuah ruangan. Dia melihat seorang wanita dan pria paruh baya.
“Appa” panggilnya membuat pria paruh baya itu menoleh.
“Yoong” Yoona memeluk Appanya sangat erat. Tubuhnya bergetar, dia merasa ketakutan.
“tenanglah sayang Donghae pasti baik-baik saja”. Yoona melepaskan pelukannya beralih pada wanita paruh baya disebelah ayahnya.
“Umma”. Yoona menghambur dipelukan wanita itu.
“maafkan aku, aku yang membuatnya seperti ini” ucap Yoona parau.
“tidak sayang, ini bukan karenamu, tapi ini adalah takdir. Berhenti menyalahkan dirimu. Donghae sangat tidak suka kau menyalahkan dirimu”
“tidak, ini salahku. Seandainya saja aku mendengarkan penjelasannya pasti dia tidak akan terbaring disana” Yoona semakin terisak. Sementara semua member SNSD dan Super Junior memandang miris kearahnya.
***
Hampir satu jam Dokter belum keluar dari ruangan itu. Yoona yang masih terisak dipelukan Ummanya itu, tidak peduli dengan semua eonnie yang menatap khawatir kearahnya. Akhirnya pintu kamar itu terbuka. Sesosok dokter berdiri dengan raut wajah yang sulit terbaca.
“bagaimana keadaan anak saya?” tanya Umma Donghae. Dokter itu terdiam.
“dok suami saya baik-baik saja kan dok” Yoona semakin kalut karena dokter itu terdiam. Dia menarik kerah baju dokter dan mengguncangnya.
“Yoong hentikan” Yuri memeluk Yoona berusaha menenangkannya.
“kami sudah melakukan yang terbaik, tapi tuhan berkehendak lain. Dia menginginkan Donghae-ssi berada disisinya”. Lutut Yoona melemas dia terjatuh begitu saja dari pelukan Yuri.
“kau bohong dok” pekiknya.
“tidak Dok, anak saya pasti masih hidup” pekik Umma Donghae. Semua yang berada di sana terpukul dengan apa yang dikatakan Dokter. Begitupun Yoona. Dengan sigap dia bangkit lalu menerobos masuk keruangan Donghae. Dilihatnya pria tampan yang telah menjadi suaminya terbujur kaku dengan senyum yang sangat manis diwajah pucatnya. Dia masih terlihat tampan.
“Donghae oppa, berhenti main-main” ucap Yoona parau, air mata menggelinang dipelupuk matanya. Dia terus mengguncangkan tubuh pria itu.
“bangun bodoh ! kau membuatku semakin membencimu oppa”. Tidak ada sahutan, hanya keheningan Yoona yang menangislah yang terdengar. Yoona semakin terisak ketika menyadari Donghae tidak merespon sedikitpun panggilannya.
“bangun bodoh ! kau bodoh bangun! Apa kau mau meninggalkan aku dan anakmu hah!” teriak Yoona yang terus mengguncangkan tubuh kaku Donghae.
“oppa” panggil Yoona semakin lemah akhirnya terjatuh tepat dipelukan Yuri yang sigap memeluk Yoona
TBC
Maaf, maaf jika lama.. aku Cuma pengen kasih tau part 12 adalah episode terakhir. Sampai ketemu di part selanjutnya .. jangan lupa vote YoonHae !! YoonHae Jjang !!